Kukuh Lanjutkan Ujian Nasional, Ini Alasan M Nuh

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 27 September 2013 05:06 WIB

Mendikbud M. Nuh (kanan) didampingi Kepala Balitbang Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro (kiri) saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai hasil kelulusan ujian nasional tingkat SMP untuk tahun 2013 di Kantor Kemendikbud, Jakarta (31/5). ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh menyatakan pemerintah tak akan mundur dan menghentikan pelaksanaan Ujian Nasional. "Bahwa masih banyak kekurangan, tapi kami harus punya sikap. UN ini harus dilanjutkan," kata Nuh saat menyampaikan paparan dalam Konvensi Ujian Nasional di kompleks kementerian pendidikan, Kamis, 26 September 2013.

Menurut Nuh, Ujian Nasional tetap perlu dilanjutkan untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan belajar mengajar di setiap daerah. Hasil UN bisa digunakan untuk evaluasi dan pemetaan perkembangan kualitas pendidikan nasional. Selain itu, UN juga diperlukan untuk menjadi tolok ukur pemerintah dalam mengontrol perbaikan mutu pendidikan secara nasional.

Meski begitu, Nuh mengakui hingga kini masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan UN. Namun kekurangan itu tak bisa dijadikan alasan untuk membubarkan UN. "Kekurangan ini justru menjadi pemicu untuk kami terus mengupayakan perbaikan."

Menurut Nuh, setidaknya terdapat empat hal besar yang terus menjadi perhatian serius Kemendikbud. Pertama dari aspek kualitas soal. Jenis dan tingkat kesulitan soal yang diberikan saat Ujian Nasional kata dia harus bisa disandingkan dengan soal yang digunakan di negara lain untuk tingkat pendidikan yang setara.
Selanjutnya..
<!--more-->



Kedua adalah perbaikan teknis pelaksanaan. Misalnya tentang distribusi dan pencetakan soal ujian. Melalui konvensi, dia berharap segenap pihak yang terlibat bia menemukan formula pengadaan dan pendistribusian soal ujian yang tepat. Dengan begitu tak akan ada lagi keterlambatan distribusi soal seperti yang terjadi pada pelaksanaan UN, April lalu.

Ketiga, pelaksanaan UN harus mampu mendorong kesadaran anak untuk belajar. UN kata Nuh, harus bisa mendorong semangat berkompetisi siswa tanpa dibayangi rasa takut untuk gagal. Konvensi kata Nuh, juga harus bisa memastikan tak ada lagi kecurangan selama pelaksanaan UN untuk masa mendatang.

Keempat kata Nuh, konvensi harus bisa menemukan formula agar hasil Ujian Nasional bisa dimanfaatkan lebih optimal. Selama ini menurut Nuh, hasil UN belum digunakan semua instansi sebagai standar penilaian. Misalnya, masih ada SMA yang tak menggunakan hasil UN untuk menentukan pendaftaran siswa baru, tetapi masih melakukan tes ulang.

IRA GUSLINA SUFA



Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul


Berita Terpopuler

Jokowi: Lurah Susan Tak Akan Dipindah
Ini Pengakuan Tersangka Penyekap Penjual Kopi
Ahok Tuding Ada Provokator Demo Lurah Susan
Perempuan Cantik di Seputar Narkoba
Demo Lurah Susan, Pengamat: Politik Dalih Agama





Advertising
Advertising

Berita terkait

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

Badan Wakaf Indonesia: Literasi Perwakafan Masyarakat Hanya 50 Persen

9 April 2022

Badan Wakaf Indonesia: Literasi Perwakafan Masyarakat Hanya 50 Persen

Mohammad Nuh mengatakan, jika jurnalis bisa memberikan jalan bagi wakaf di Indonesia, pahalanya sama seperti orang yang melakukan kebaikan itu.

Baca Selengkapnya

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

15 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

10 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.

Baca Selengkapnya