Rumah Imigrasi Batam Dibantu Rp 500 Juta per Bulan

Reporter

Kamis, 26 September 2013 06:57 WIB

Imigran asal Afghanistan, Irak dan Iran di balik jeruji besi Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang, Kepri, (27/7). ANTARA/Henky Mohari

TEMPO.CO, Batam - Kepala Rumah Detensi Imigrasi Tanjung Pinang, Surya Pranata, mengatakan tempatnya mendapatkan bantuan dana sekitar Rp 400-500 juta per bulan dari International Organization for Migration. Suntikan diperuntukkan bagi imigran ilegal yang ditampung di rumah detensinya.

"Itu untuk makan mereka dan tambahan uang penjaga keamanan," katanya di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau, Rabu, 25 September 2013.

Surya menceritakan, saat ini rumah detensi Tanjung Pinang menampung 348 imigran ilegal. Sebanyak 305 orang di antaranya merupakan imigran liar yang tengah mencari suaka ke negara ke tiga. Sedangkan sisanya, 43 orang, adalah imigran biasa yang melanggar peraturan seperti penyalahgunaan izin tinggal, dan illegal fishing.

Menurut Surya, pemerintah juga memberikan kucuran anggaran sebanyak Rp 5,1 miliar untuk 2013. Duit ini lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan imigran biasa dan membayar gaji 46 pegawai di tempatnya. Itu pun, kata dia, masih kurang. "Itu tidak bisa untuk membuat kegiatan dan keamanan yang lebih bagus," katanya.

Dia menginginkan agar pemerintah menambah anggaran pada 2014 mendatang. Minimal sekitar Rp 5,7 miliar. "Saya ajukan untuk 2014. Tapi yang saya dengar malah anggarannya dipotong 40 persen untuk pemilu," katanya.

Rumah Detensi Imgrasi Tanjung Pinang merupakan salah satu dari 13 rumah detensi yang dibuat oleh pemerintah. Rumah detensi yang mulai beroperasi pada April 2009 ini dijadikan sebagai pusat penampungan untuk memfasilitasi penempatan orang asing yang mencari suaka ke negara ketiga.

Jumlah imigran ilegal yang ditampung di rumah itu mencapai 348 orang per 25 September. Sebanyak 305 di antaranya merupakan pendatang yang mencari suaka di negara ketiga. Mereka di antaranya berasal dari negara-negara yang tengah berkonflik seperti Afghanistan, Myanmar, Srilanka dan Pakistan.

NUR ALFIYAH

Berita Terpopuler:
Serangan pada Ruhut, dari Badut Sampai Kumpul Kebo

Jadi Rebutan Klub, Kiper Ravi Pilih Timnas U-19

Kenapa Dirut TVRI Dipecat?

Kampus Dijaga Preman, Mahasiswa UKI Mengamuk
Sering Ada `Agenda Rahasia`, Ini Kata Jokowi

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya