Indonesia Galang Kerjasama Militer Dengan Rusia dan Cina

Reporter

Editor

Rabu, 24 November 2004 19:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Usai membuka pameran peralatan pertahanan Indo Deffence 2004 Expo & Forum, Rabu (24/11) di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menyatakan pemerintah Indonesia akan merealisasi tawaran kerja sama teknik militer dengan Rusia dan Cina. Pertemuan untuk membahas persoalan ini lebh rinci, menurut Juwono akan dilakukan dalam waktu dekat.Sedangkan peluang untuk bekerjasama dengan negara peserta pameran lain semisal Jerman, Belanda, Polandia, Perancis, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, atau Kanada, Juwono mengaku “belum ada kesepakatan, kecuali dengan Rusia dan Cina,” ungkap Juwono. Diakui Juwono, kerjasama ini terjadi karena upaya dua negara tersebut yang aktif mendekati Indonesia. Sedangkan negara-negara lain, masih taraf penjajakan. Menyoal peluang kerjasama dengan Amerika Serikat (AS), Juwono mengatakan bahwa pemerintah masih mempertimbangkan perlunya kerjasama, terutama dalam soal teknologi Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Karena itu, walaupun situasi politik dalam negeri AS tidak memungkinkan kerjasama, pemerintah Indonesia akan terus berusaha meyakinkan Washington bahwa bantuan peralatan untuk TNI itu penting. Sebagaimana diberitakan, AS menyaratkan penyelesaian masalah pelanggaran HAM di Timor-Timur pasca jajak pendapat 1999 juga mengusut kematian warga AS dalam insiden Timika, Papua. Juwono sendiri menganggap dua masalah ini sudah masuk kriteria kewenangan dalam kedaulatan Indonesia. “Kalau pihak luar masih menggugat, kita katakana, inilah batas-batas kemampuan kita menggelar pengadilan menurut cara-cara kita sendiri,” tandas Juwono.Malahan soal pentingnya kejasama dengan AS dalam soal teknik senjata itu, Juwono berargumen ini justru “untuk menyelamatkan dan memperkuat hak asasi,” katanya. Sebab menurut Juwono, kalau TNI tidak diberi perlengkapan dan peralatan yang memadai, malah akan terjadi banyak pelanggaran HAM lagi. Juwono kemudian meyakinkan bahwa pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia tidak dilakukan oleh senjata-senjata yang diperoleh dari AS. “Tetapi (hal itu) sering dikait-kaitkan, sehingga Indonesia selalu digugat beberapa kalangan, terutama LSM luar negeri,” tegas Juwono. Karena peluang kerjasama dengan AS terganjal urusan politik local AS, Pemerintah Indonesia menurtu Juwono mengaharapkan kerjasama dengan Rusia dan Cina segera terealisasi di tahun-tahun mendatang.Ditemui TEMPO di pameran, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Hadi Waluyo mengungkapkan, bagi TNI Angkatan Darat terutama Kostrad, peralatan persenjataan yang dimiliki saat ini masih memadai. Toh Hadi mengaku kalau Kostrad masih membutuhkan perlengkapan persenjataan, seperti senapan dan peralatan untuk manuver.Mempersoalkan embargo dari AS, Hadi menyebut TNI Angkatan Darat tidak terlalu terpengaruh. Karena menurut Hadi, Indonesia masih bisa memasok peralatan tempurnya dari negara lain seperti Inggris (tank) dan China (Meriam). Saat ini, kata Hadi, selain membutuhkan sistem persenjataan tembak, manuver dan senjata kaliber besar lain, TNI AD juga membutuhkan bantuan militer, pelatihan dan pendidikan dari luar. Sunariah

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

11 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

6 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

12 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

13 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

23 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

28 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

28 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

37 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

38 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya