Perampok Emas di Sumut Diduga Kelompok Teroris

Reporter

Kamis, 19 September 2013 14:12 WIB

Anggota kepolisian berdiri berkerumun toko emas Suranta pasca perampokan yang terjadi, di Medan, Sumut (13/9). Perampokan dilakukan kawanan perampok yang diduga menggunakan senjata api dan belum diketahui secara pasti jumlah kerugian akibat peristiwa tersebut. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Medan - Dalam sepekan terakhir, Sumatera Utara dihebohkan oleh peristiwa perampokan toko emas di tiga tempat berbeda. Pelaku membawa senjata api dan menggunakan sepeda motor.

Perampokan pertama terjadi Jumat pekan lalu. Kelompok bersenjata merampok Toko Emas Suranta di Kelurahan Brayan, Kota Medan. Sebanyak 5 kilogram emas berhasil digondol.

Perampokan kedua di Toko Emas Singapore di Jalan Rakyat, Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, pada Ahad lalu. Dari tempat ini perampok menggasak 2 kilogram emas.

Dalam kejadian ketiga, pelaku merampok tiga toko emas sekaligus, yakni Toko Emas Semmy, Toko Emas Permata Indah, dan Toko Emas P. Tarigan, di Jalan Pasar VII Tembung, Deli Serdang, pada Selasa, 17 September 2013.

Menurut Kepala Polresta Medan Komisaris Besar Nico Afinta, 8,5 kilogram emas dari tiga toko itu dibawa kabur pelaku yang diduga berjumlah enam orang.

Menilik modusnya, ada beberapa kesamaan yang bisa menjadi petunjuk polisi, yakni pelaku berjumlah enam orang dengan membawa senjata api, memakai sepeda motor, berjaket kulit warna hitam, dan beraksi dalam hitungan menit didahului tembakan senjata api ke udara tanpa melukai pemilik toko.

Seorang saksi mata perampokan di Deli Serdang bernama Bagus mengatakan, perampok memakai senjata api dan melepaskan dua kali tembakan sebelum beraksi. Pelaku juga diperkirakan enam orang. Perampok toko emas di Batubara juga diperkirakan berjumlah empat hingga enam orang. Mereka memegang senjata api laras pendek berwarna perak dan melepaskan tembakan ke udara sebelum beraksi.

Mantan aktivis Negara Islam Indonesia (NII) Al Chaidar menduga pelaku perampokan toko-toko emas itu adalah kelompok teroris yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan. "Kemungkinan kelompok teroris yang lepas dari Tanjung Gusta saat kerusuhan 11 Juli lalu," kata Chaidar kepada Tempo, Kamis, 19 September 2013.

Untuk memastikan itu, Chaidar menyarankan polisi mempelajari karakteristik pelaku berdasarkan ciri-ciri yang mirip dengan ciri kelompok teroris Tanjung Gusta. "Agar jangan sampai salah memprediksi dan bertindak," ujar Chaidar.

Chaidar merujuk tiga teroris LP Tanjung Gusta yang belum tertangkap sejak kerusuhan Juli lalu. Ketiganya adalah Fadli Sadama Bin Mahmudin alias Can alian Zaid alias Fernando alias Buyung alias Ade, Abdul Gani Siregar, dan Nibras alias Arab alias Amir alias Wawan.

Juru bicara Kepolisian Daerah Sumut, Ajun Komisaris Besar Mangantar Pardamean Nainggolan, mengatakan dilihat dari cara operasi dan ciri-ciri pelaku berdasarkan keterangan saksi, diduga pelakunya kelompok yang sama. "Tapi masih perlu pendalaman," kata Pardamean.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Kapolda Sumut: Tersangka Bom Medan Bertambah Menjadi 23 orang

18 November 2019

Kapolda Sumut: Tersangka Bom Medan Bertambah Menjadi 23 orang

Dari lima tersangka bom Medan, Densus 88 Antiteror dan Polda Sumatera Utara menyita senjata rakitan, senapan angin, panah dan senjata tajam.

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Dana Istri Bupati Pakpak Bharat, Polda: Urusan Mabes

20 November 2018

KPK Selidiki Dana Istri Bupati Pakpak Bharat, Polda: Urusan Mabes

KPK akan selidiki dugaan adanya dana Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu, kepada Polda Sumatera Utara dalam perkara korupsi istri bupati itu.

Baca Selengkapnya

Teror Kepala Babi di Medan Bermotif Utang Piutang

22 September 2017

Teror Kepala Babi di Medan Bermotif Utang Piutang

Polisi, kata Kapolda, belum menemukan motif SARA dalam kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penghina Jokowi di Medan Terancam 8 Tahun Bui

22 Agustus 2017

Tersangka Penghina Jokowi di Medan Terancam 8 Tahun Bui

Kapolresta Medan Kombes Sandi Nugroho mengatakan tersangka penghinaan terhadap Jokowi dan Kapolri Tito Karnavian, MFB, terancam hukuman 8 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penghina Kapolri dan Presiden Jokowi Ditangkap di Medan

21 Agustus 2017

Tersangka Penghina Kapolri dan Presiden Jokowi Ditangkap di Medan

Aparat Polrestabes Medan menangkap remaja 18 tahun berinisial MFB karena menghina Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Presiden Jokowi di Facebook.

Baca Selengkapnya

Polri Beberkan Peran 4 Terduga Pelaku Teror di Polda Sumut

1 Juli 2017

Polri Beberkan Peran 4 Terduga Pelaku Teror di Polda Sumut

Empat pelaku teror di Kepolisian Daerah Sumatera Utara, menurut Kepala Biro Penerangan Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Brigadir Jenderal Rikwanto, memiliki peran masing-masing.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Teror di Polda Sumut Pernah Pinjam Uang untuk ke Suriah

30 Juni 2017

Pimpinan Teror di Polda Sumut Pernah Pinjam Uang untuk ke Suriah

Pimpinan teror di Polda Sumut pernah meminjam uang di salah satu bank swasta untuk keberangkatannya ke Suriah pada 2013 sebesar Rp 20 Juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Korban Teror di Polda Sumut Ditusuk di Sekujur Tubuhnya

30 Juni 2017

Polisi Korban Teror di Polda Sumut Ditusuk di Sekujur Tubuhnya

Dari hasil autopsi di sekujur tubuh Aiptu Martua Sigalingging yang menjadi korban teror di Polda Sumut, ditemukan ada banyak luka tusukan.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Bawa 3 Tersangka Pelaku Teror di Polda Sumut ke Jakarta

28 Juni 2017

Densus 88 Bawa 3 Tersangka Pelaku Teror di Polda Sumut ke Jakarta

Densus 88 Antiteror Polri membawa tiga tersangka pelaku teror di Markas Polda Sumut ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Kawal Pemakaman Pelaku Teror di Polda Sumut

28 Juni 2017

Polisi Kawal Pemakaman Pelaku Teror di Polda Sumut

Jenazah Ardial Ramadhana, pelaku teror di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) dimakamkan dengan pengawalan ketat polisi.

Baca Selengkapnya