Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Bandung, Kombes Sutarno, memaparkan hasil penyidikan polisi beserta barang bukti dan dua tersangka kasus penjambretan dan pembunuhan terhadap Fransisca Yofie di Bandung, Jawa Barat, (13/8). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Seorang petugas pengamanan wisma di dekat lokasi kejadian perkara pertama kasus pembunuhan Franceisca Yofie, di Jalan Setra Indah Utara II, Kota Bandung, bernama Suro menuturkan bagaimana lima pemuda sering mengintai rumah kos Sisca Yofie. Suro biasa berjaga tiap malam hingga subuh di sebuah pos, sekitar 70 meter dari rumah kos Sisca Yofie.
Suro menuturkan, dia pernah mengusir lima pemuda yang sering mengintai rumah Sisca Yofie dari wilayah sekitar kantornya. Para pemuda ini lalu pindah tempat ke kios sekitar 50 meter di selatan rumah Sinurat. "Anak-anak yang rumahnya di dekat kios itu juga enggak suka sama mereka," kata dia.
Belakangan, pada suatu hari menjelang Lebaran tahun 2012, Suro melihat ada mobil bak terbuka masuk halaman rumah Sinurat. Mobil-mobil ini tampak mengangkut barang sambil diawasi Yofie. Semula, Suro menyangka Sisca mau pindahan.
"Tapi belakangan, kata anak pemilik rumah, yang diangkut itu barang-barang milik kakaknya Sisca. Nah, sejak itu saya enggak pernah lihat lagi orang yang mengintai, di sini ataupun dekat kios di bawah," kata dia.
Belakangan, Sisca menjadi sorotan setelah wanita cantik ini ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Cipedes Tengah, sekitar 800 meter dari rumah Sinurat. Sebelum tewas, Yofie dikabarkan dirampok saat hendak memasukkan mobilnya, Grand Livina warna abu, ke halaman rumah.