Para kontestan Miss World 2013 saat memasuki pelataran pura saat kunjungan ke Pura Besakih di Karangasem, Bali (11/9). (TEMPO/STR/Johannes P. Christo)
TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepolisian Daerah Jawa Timur bersama Polres Banyuwangi mulai memperketat keamanan di Pelabuhan Ketapang dan sekitarnya. Hal itu dilakukan untuk antisipasi unjuk rasa Front Pembela Islam yang menolak Miss World. Kepala Bagian Humas Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Awi Setiyono, Jumat siang memantau langsung kesiapan pengamanan.
Dia berkeliling mulai dari Stasiun Banyuwangi Baru hingga Pelabuhan Ketapang, dan menggelar kordinasi bersama instansi terkait. Sejumlah anggota polisi juga tampak berjaga di pintu masuk Pelabuhan Ketapang. Setiap kendaraan yang masuk diperiksa ketat, meliputi isi muatan dan berbagai kelengkapan surat kendaraan.
Kabid Humas Polda Jatim, AKBP Awi Setiyono, mengatakan Polda menerjunkan 400 personel Brigade Mobil dibantu 528 anggota Polres Banyuwangi. "Pengamanan kami lakukan sejak sore ini," kata dia kepada wartawan, Jumat, 13 September 2013.
Menurut Awi, meskipun Polda Jatim tak menerbitkan izin aktivitas FPI itu, pihaknya tetap menerjunkan personel untuk mengantisipasi aksi anarkistis. Apalagi Stasiun Banyuwangi Baru dan Pelabuhan Ketapang tergolong objek vital. "Pengamanan tetap dilakukan, karena itu tanggung jawab kami," kata dia.
Manajer Operasional Pelabuhan Ketapang, Saharuddin Kotto, berharap unjuk rasa FPI itu berjalan damai, sehingga tidak mengganggu aktivitas penyeberangan. "Besok kami akan tetap melayani penumpang seperti biasanya," kata dia.
Sekitar seribu anggota Front Pembela Islam (FPI) se-Jawa Timur akan menggelar unjuk rasa di pintu masuk Stasiun Banyuwangi Baru pada Sabtu besok, 14 September 2013. Stasiun ini hanya berjarak 100 meter dari Pelabuhan Ketapang.
Menurut Ketua FPI Banyuwangi, Agus Iskandar, unjuk rasa itu mereka gelar mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, dikemas dengan istigasah dan orasi. Dia berjanji aksi tersebut digelar secara damai dan santun. FPI, kata Agus, hanya ingin mengawal fatwa MUI yang menolak Miss World karena tidak sesuai dengan ajaran Islam yang mewajibkan muslimah menutup auratnya.
