Tim Mabes Polri ke Belanda

Reporter

Editor

Kamis, 18 November 2004 15:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Markas Besar Polri, Kamis (18/11) sore, memberangkatkan tim penyelidik kasus meninggalnya Munir ke Belanda. Pengiriman tim tersebut bertujuan meminta dokumen otentik, berikut mendiskusikan hasil otopsi dengan ahli-ahli forensik di Belanda. "Jadi kita kan melakukan proses penyelidikan, dalam proses itu kita memerlukan dokumen otentik artinya dokumen yang asli." kata Komisaris Jenderal Polisi Suyitno Landung, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Kamis(18/11) saat dihubungi lewat telepon.Selain itu, lanjut Suyitno, tim ini juga bertugas untuk mendiskusikan dengan ahli-ahli yang melakukan otopsi dan analisa psikologi almarhum Munir di Belanda. Suyitno mengungkapkan bila memungkinkan, dokumen otentik secara lengkap bisa kita minta, akan kita terjemahkan kedalam bahasa Inggris melalui fasilitas kedutaan disana. Kemudian dokumen tersebut akan dimintakan untuk dilegalisir,?ujarnya. Menurut Suyitno Landung, hal ini dilakukan jika terjadi proses penyidikan dan peradilan pada pelakunya kepolisian tidak bolak balik ke Belanda.Sebelumnya, ungkap dia, kepolisian hanya menerima foto copy hasil otopsi dari Belanda.?Yang kita terima kemarin bukan salinan, itu fotocopy,?kata dia. Dokumen asli otopsi atau terjemahan yang telah dilegalisir otoritas Belanda diperlukan untuk kepentingan penyelidikan.Tim Mabes Polri yang terdiri dari ahli forensik dan penyidik rencananya akan berangkat Rabu(17/11). Namun, tim ini akhirnya berangkat sore ini. Usman Hamid, perwakilan keluarga Munir seharusnya berangkat bersama dengan tim ini. Namun, dia memutuskan untuk berangkat sendiri, kemarin. ?Tim ini berangkat sore ini, tidak ada perubahan angggota tim. Terdiri dari penyidik dan ahli forensik, serta satu orang dari pihak Deplu,?tandas Suyitno. Perwakilan Departemn Luar Negeri diikutkan dalam tim ini dengan tujuan memperlancar komunikasi dengan otoritas di Belanda. Kasus kematian Munir saat akan menuju Belanda menjadi ramai karena kematian aktivis hak asasi manusia disebabkan adanya racun arsenik dalam tubuhnya. Mabes Polri telah membentuk dua tim penyelidik yang bertugas ke Belanda dan yang bekerja di Indonesia. Sutarto-tnr

Berita terkait

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

23 jam lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

1 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

1 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

2 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

3 hari lalu

Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

3 hari lalu

Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

3 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

3 hari lalu

Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

3 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya