Vaksin H5N1 Indonesia Perlu Dievaluasi  

Reporter

Selasa, 10 September 2013 14:20 WIB

Studi Pertama Penularan Flu Burung Pada Manusia

TEMPO.CO, Surabaya - Hasil riset yang tertuang dalam disertasi berjudul Mekanisme Proteksi dan Daya Hambat Vaksin Flu Burung H5N1-RG terhadap Virus Flu Burung Sub Clade 2.1.3 menunjukkan vaksin H5N1 yang beredar di Indonesia perlu dievaluasi. “Ada fenomena vaksin H5N1 yang beredar hanya menggunakan titel antibodi dan daya netralisasi,” kata Mohammad Yusuf Alamudin, 32 tahun, seusai pengukuhan sebagai pemegang gelar doktor termuda di Universitas Airlangga, Selasa, 10 September 2013.

Setelah diteliti lewat pengujian 2 dimensi, didapatkan ekstraksi protein antara virus H5N1 dan vaksin yang dihasilkan ternyata tidak kompatibel. "Pemegang kebijakan seharusnya merevisi kembali vaksin H5N1 maupun vaksin lain yang beredar di Indonesia saat ini."


Salah seorang promotor, Chairul Anwar Nidom, mengatakan penilaian terhadap produk vaksin selama ini ternyata salah. Vaksin untuk manusia tidak boleh ada toleransi alias zero tolerance. Masalahnya, kata Nidom, pemerintah saat ini memakai metode yang keliru.

Yusuf, kata Nidom, berhasil mengembangkan metode baru untuk menilai vaksin lewat penelitian 2 dimensi. Berdasarkan riset 2D, ada komponen antigen dan antibodi yang lepas dari vaksin impor. Lepasnya dua variabel ini menimbulkan ikatan antara kuman yang di luar dan daya tahan tubuh menjadi tidak stabil. "Jangan sampai ada orang Indonesia jadi korban vaksin impor," Nidom mengingatkan.


Nidom mendorong Yusup untuk mengkaji vaksin-vaksin yang beredar di Indonesia, termasuk vaksin H5N1. Alasannya, Yusup adalah salah satu korban penggunaan vaksin hingga menyebabkan polio pada kaki kirinya. Nidom menegaskan, Yusup berhasil menemukan metode pengujian 2D untuk menguji vaksin di Indonesia. "Selama ini hanya pakai teknik 1D. Ternyata setelah diuji 2D, tidak semua menempel (antibodi dan antigen), artinya ada toleransi. Padahal vaksin untuk manusia itu zero tolerance."

Ketua tim penguji, Teddy Ontoseno, mengakui Yusup sukses menemukan metode baru bagi pengujian vaksin di Indonesia. Riset Yusup dinilai mampu membongkar bahwa vaksin-vaksin yang beredar tidak cukup aman melindungi tubuh manusia. Selain untuk vaksin H5N1, temuan Yusup bisa digunakan untuk riset vaksin-vaksin lainnya. Dengan begitu, mutasi-mutasi virus bisa diuji. Dalam ujian doktoral tersebut, Yusup mendapat predikat cum laude. "Ini langkah preventif, pemerintah harus melihat temuan ini."

DIANANTA P. SUMEDI

Berita Terpopuler:

Wawancara Kocak Vicky Eks Zaskia Gotik di YouTube
Kondisi Korban Tabrakan Maut Jagorawi Memburuk
Cerita Pacar Dul Sebelum Kecelakaan
Kecelakaan Maut Jagorawi, Lancer Dul Atas Nama AD
Personel Coboy Junior Belajar dari Kecelakaan Dul
Menhut Tak Nyaman dengan Pertanyaan Harrison Ford

Berita terkait

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

3 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

3 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

54 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

25 November 2023

Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

Jepang mendeteksi kasus pertama flu burung tipe H5 yang sangat menular pada musim ini di sebuah peternakan unggas di Prefektur Saga

Baca Selengkapnya

Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

15 Oktober 2023

Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

Sejak puluhan tahun, flu mengalami perkembangan dengan berbagai varian, seperti flu burung, flu babi, flu Singapura, flu tomat, dan flu unta.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

26 Juli 2023

Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

Korea Selatan menempatkan sebuah penampungan kucing di ibu kota Seoul dalam karantina, setelah mendeteksi flu burung strain H5N1 pada dua kucing

Baca Selengkapnya

Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

18 Juli 2023

Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

Selain rabies, terdapat berbagai penyakit hewan yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia, salah satunya adalah Jembrana.

Baca Selengkapnya

Ratusan Burung Tewas Mendadak, Meksiko: Bukan Flu Burung, Tapi Gara-gara El Nino

16 Juni 2023

Ratusan Burung Tewas Mendadak, Meksiko: Bukan Flu Burung, Tapi Gara-gara El Nino

Departemen Pertanian Meksiko mengatakan bahwa tes pada burung yang mati mengungkapkan bahwa mereka mati karena kelaparan, bukan karena flu.

Baca Selengkapnya

Flu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari

23 Mei 2023

Flu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari

Brasil mengumumkan darurat kesehatan hewan selama 180 hari di tengah kasus flu burung pada unggas liar

Baca Selengkapnya

Mata Biru Burung Laut Ini Menghitam Setelah Infeksi Flu Burung

8 Mei 2023

Mata Biru Burung Laut Ini Menghitam Setelah Infeksi Flu Burung

Sejak Oktober 2021 lalu, satu galur virus flu burung yang sangat patogenik telah menyapu bangsa unggas dengan virulensi yang tidak biasa.

Baca Selengkapnya