Suasana mogok produksi pembuatan pabrik tahu di kawasan Cipulir, Jakarta, Senin (9/9). Produsen yang tergabung dalam Gabkoptindo (Gabungan Koprasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) mogok produksi selama tiga hari. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Ternate - Kendati Pulau Jawa mengalami kelangkaan, stok tahu dan tempe di Kota Ternate, Maluku, masih relatif stabil. Harga tempe dan tahu bahkan tidak mengalami lonjakan dan masih pada kisaran harga pasca kenaikan harga bahan bakar minyak.
Dari penelusuran, di dua pasar rakyat di Kota Ternate, harga tempe misalnya masih berkisar antara Rp 5-6 ribu per potong. Sementara harga tahu berkisar R 2-3 ribu per potong.
Samikarto, 46 tahun, penjual tahu asal Jawa Timur mengatakan, harga tahu dan tempe masih stabil lantaran pasokan dari produsen relatif normal. Bahkan, kelangkaan tempe dan tahu di Pulau Jawa tidak mempengaruhi pasokan tempe dan tahu di Ternate.
"Kami masih dapat pasokan tempe dan tahu, apalagi karena mayoritas masyarakat Ternate banyak mengkonsumsi ikan jadi pasokannya pun stabil," kata Samikarto, Selasa pagi, 10 September 2013.
Sumirah, 38, pengrajin tempe dan tahu Kota Ternate mengakui, pasokan masih normal. Ini disebabkan stok kedelai di Kota Ternate bisa mencukupi membuat tempe dan tahu hingga satu bulan ke depan. "Satu hari saya selalu mengabiskan 150-200 kilogram kedelai. Stoknya sampai sekarang masih cukup."
Menurut Sumirah, pasokan kedelai untuk pembuatan tempe dan tahu umumnya diperoleh dari petani lokal di tambah pasokan dari Sulawesi. "Masih cukup. Namun kami berharap pemerintah harus punya langkah mengantisipasi jika kedelai nanti langka," ujarnya.
Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
20 November 2023
Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, mengatakan tren kenaikan harga kedelai ini akan berlanjut hingga Desember.