Musikus Ahmad Dhani (kiri) beserta kedua putranya Ahmad Al Ghazali atau Al (Kanan) dan El Jalaludin Rumi (El) (tengah). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi bakal meminta Ahmad Dhani Prasetyo menjadi duta untuk mencegah anak-anak mengemudi sendiri. Kasus kecelakaan maut yang melibatkan AQJ alias Dul, bungsuAhmad Dhani bisa dijadikan sebagai momentum menyadarkan orang tua soal keselamatan berkendara bagi anak-anak mereka.
“Saya akan meminta Ahmad Dhani untuk menjadi duta keselamatan berkendara bagi anak-anak,” ujar Seto kepada Tempo, Senin, 9 September 2013. Menurut Seto, kasus Dul harus jadi pembelajaran bagi orang tua di seluruh Indonesia.
Menurut Seto, anak-anak di bawah umur, seharusnya tak boleh membawa kendaraan bermotor sendirian. “Karena jiwa mereka masih labil. Memberikan kendaraan bermotor bagi anak-anak sama saja menyiapkan mereka menjadi calon pembunuh,” kata dia.
“Sebenarnya kasus kecelakaan yang melibatkan anak-anak bukan baru kali ini saja. Ini menjadi besar karena Dul dikenal oleh masyarakat,” kata Seto. Pria yang akrab dengan panggilan Kak Seto ini mewanti-wanti para orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak membawa kendaraan bermotor sendirian. “Baik roda dua maupun roda empat,” ujar dia.
Kak Seto mencontohkan masih banyaknya siswa Sekolah Dasar yang berboncengan naik motor. “Naiknya berboncengan bertiga, tapi dibiarkan oleh RT ataupun RW setempat,” kata Seto.
Dia menilai masyarakat sering abai dengan fakta pengemudi cilik yang berseliweran dengan mobil dan motor di lingkungan mereka. “Ini harus jadi pembelajaran bagi orang tua, masyarakat, dan juga kepolisian,” ujar Seto.
Pada Ahad, 8 September 2013, dini hari kecelakaan maut terjadi di tol Jagorawi, menjelang pintu keluar Pasar Rebo, Jakarta Timur. Mobil Mitsubishi Lancer hitam menabrak pembatas jalan, serta menyeruduk Daihatsu Gran Max silver dan Toyota Avanza hitam. Enam orang tewas dan sembilan orang luka berat, termasuk Dul.
