Suasana mogok produksi pembuatan pabrik tahu di kawasan Cipulir, Jakarta, Senin (9/9). Produsen yang tergabung dalam Gabkoptindo (Gabungan Koprasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) mogok produksi selama tiga hari. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Sukoharjo - Ratusan perajin tahu dan tempe di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa di Pertigaan Kartasura, Senin 9 September 2013. Mereka juga melakukan mogok produksi pada hari itu sebagai bentuk protes atas membubungnya harga kedelai.
Ratusan perajin tersebut menduduki pertigaan besar yang menjadi jalur utama penghubung Kota Solo, Yogyakarta dan Semarang. Aksi tersebut cukup tertib sehingga jalur tersebut masih bisa digunakan untuk kendaraan meski lalu lintas agak tersendat.
Para pendemo melakukan orasi bergantian di atas mobil bak terbuka yang diparkir di pertigaan. Mereka mengkritik kerja pemerintah yang dinilai tidak becus dalam mengatur harga kedelai. Sebagian pendemo bahkan membawa alat-alat produksinya berupa ember, drum plastik maupun logam ke lokasi aksi. Perkakas tersebut digunakan untuk alat tabuh hingga suasana semakin ramai.
Koordinator aksi, Suradi mengatakan bahwa aksi tersebut diikuti oleh para perajin yang berasal dari puluhan industri kecil tahu dan tempe yang ada di Kartasura. "Mereka berasal dari Purwogondo, Brontowiryan, dan Wirogunan," katanya di sela aksi Senin 9 September 2013.
Dia mengungkapkan, selama ini perajin biasa membeli kedelai seharga Rp 7 ribu per kilogram. "Saat ini sudah sampai Rp 9 ribu tiap kilogramnya," kata Suradi. Kondisi tersebut menyebabkan biaya produksi yang harus ditanggung oleh para perajin melambung.
Para perajin juga merasa terpojok lantaran mereka tidak berani membebankan kenaikan biaya produksi kepada konsumen melalui kenaikan harga. Mereka khawatir konsumen beralih ke komoditas lain. "Perajin bisa gulung tikar jika harga kedelai tidak segera turun," katanya.
Aksi demo para perajin tersebut berlangsung sekitar tiga jam. Mereka membubarkan diri dengan tertib. Sebelum bubar, mereka sempat berjoget di tengah jalan dengan iringan musik dangdut yang dibunyikan melalui perangkat pengeras suara.
