Sejumlah karyawan PT Holcim berkumpul di luar IGD RS.Medistra,Jakarta, Jumat (17/7). Presiden Direktur PT Holcim, Tim Mckay, menjadi salah seorang korban tewas meledaknya bom di Hotel JW Mariot. Foto:TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengajak Kementerian Informasi dan Teknologi menutup konten dan situs internet yang menyajikan kegiatan-kegiatan pendukung terorisme. Konten dan situs tersebut seperti video cara perakitan bom, hingga pembuatan senjata api.
"Sudah kami bicarakan, sudah bergerak juga," kata Deputi Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal Agus Surya Bhakti kepada wartawan di kantor BNPT, Jakarta, Kamis, 5 September 2013.
Agus beralasan, BNPT tak punya wewenang untuk menutup akses internet konten dan situs berbahaya itu. Itu sebabnya BNPT mengandeng Kemenkominfo. Sampai saat ini, komunikasi antara BNPT dan Kemenkominfo baru sekedar koordinasi. Agus menyebut belum ada penutupan situs-situs berbau gerakan terorisme itu.
BNPT dan Kemenkominfo sedang menyusun format penghapusan sejumlah situs berbahaya di internet. "Yang jelas selama ini tanggapan Kementerian sangat bagus," kata Agus. "Semoga segera situs-situs itu bisa diblok, jangan sampai kita kalah cepat dengan teroris."
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik
26 Februari 2024
Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik
Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.