TEMPO.CO, Tuban - Delapan dari 20 kecamatan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, rawan kekeringan dan krisis air bersih, saat ini. “Kami sudah laporkan ke provinsi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiono, di Tuban, Rabu, 4 September 2013.
Delapan kecamatan itu adalah Kecamatan Semanding, Grabagan, Jenu, Merakurak, Senori, Parengan, Montong, dan Kereg. Jumlah kecamatan yang mengalami kekeringan kemungkinan akan meningkat. Terutama di daerah bagian selatan Tuban dan berbatasan dengan Bojonegoro, seperti di Kecamatan Soko dan desa-desa sekitarnya di Kecamatan Rengel.
Namun, menurut Joko, Pemerintah Kabupaten Tuban telah membangun penampungan air yang tersebar di daerah rawan kekeringan tersebut. BPBD dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga, kata Joko, kini tengah mencari cara untuk mengantisipasi musim puncak kemarau, yang diperkirakan terjadi pada pertengahan September hingga akhir bulan Oktober mendatang.
Sayangnya, belum ada satu pun kecamatan yang resmi melapor soal krisis air bersih dan kekeringan. Karenanya, kata Joko, Pemerintah Tuban meminta masyarakat cepat melapor jika terjadi kekeringan, melalui kepala desa/lurah.
SUJATMIKO
Berita Terpopuler:
Manchester United Dapatkan Fellaini dan Coentrao
Petinggi Polri Diduga Kecipratan Uang Labora
Kemenhub: Karyawan Lion Air Banyak yang Eksodus
Ozil Kenakan Nomor Punggung 11 di Arsenal
Kisah Penumpang Lion Air Kena Delay Empat Kali
Siapa Saja yang Kecipratan Duit Labora?
Berita terkait
Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air
41 hari lalu
Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.
Baca SelengkapnyaKajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi
47 hari lalu
Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.
Baca SelengkapnyaTentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah
51 hari lalu
Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.
Baca SelengkapnyaImbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen
53 hari lalu
Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.
Baca SelengkapnyaDestinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan
2 Maret 2024
Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,
Baca SelengkapnyaSelain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino
29 Februari 2024
Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024
8 Februari 2024
Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB
24 Januari 2024
BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.
Baca SelengkapnyaBMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah
5 Januari 2024
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.
Baca SelengkapnyaKajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur
22 Desember 2023
Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.
Baca Selengkapnya