Ditekan Polisi, Aktivis Anti-Tambang Surati Polisi

Reporter

Jumat, 30 Agustus 2013 19:42 WIB

Penambangan Pasir Pantai/TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Jember - Para aktivis penentang penambangan pasir besi di Pantai Paseban, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengirim surat kepada Kepala Kepolisian RI(Kapolri), Jumat, 30 Agustus 2013. “Kami minta Kapolri menindak anggota kepolisian yang bertindak tidak profesional,” kata salah seorang aktivis Abdul Qodim Manembojo.

Paraaktivis, yang terdiri dari mahasiswa, ormas, LSM, dan tokoh masyarakat, tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Tambang (GARANG) Jember.

Qodim menjelaskan, sejumlah anggota Polres Jember menekan para aktivis agar tidak lagi melakukan aksi protes menentang rencana penambangan pasir besi yang akan dilakukan oleh PT. Agtika Dwi Sejahtera (PT. ADS). Pada Rabu petang, 28 Agustus 2013, para aktifis GARANG ditemui delapan orang perwira dari Bagian Intelkam Polres Jember dan Polda Jawa Timur.

Dalam pertemuan di Kantor PCNU Jember tersebut polisi tersebut meminta agar aktivis GARANG tidak mengganggu rencana peletakan batu pertama dan pengawalan alat-alat berat untuk operasianal awal tambang pasir besi PT. ADS.

Qodim menyesalkan sikap polisi karena dinilai lebih memihak PT. ADS. Sejumlah perwira polisi bahkan bertindak tak ubahnya humas perusahaan, termasuk menggiring warga Jember agar menerima penambangan pasir besi tersebut. "Kami tidak ingin terjadi konflik sosial antara masyarakat dengan aparat Polri dan TNI," ujar aktivis GARANG lainnya, Sholeh.

Sholeh menegaskan, campur tangan aparat kepolisianm juga TNI, dalam masalah tambang pasir besi, yang jelas-jelas ditolak oleh warga, justru menimbulkan keresahan masyarakat.

Sementara, sejak pukul 14.00 WIB hingga sore tadi, Polres Jember kembali menggelar acara sosialisasi tambang pasir besi Paseban. Acara dihadiri sekitar 50 orang warga Desa Paseban, perwakilan ormas, dan beberapa pejabat Kabupaten Jember. Di antaranya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Enegeri dan Sumber Daya Mineral Jember Achmad Sudiono, Ketua DPRD Jember Saptono Jusuf, Kepala Bakesbanglinmas Widhi, dan Ketua Tanfidziyah PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab).

Hadir pula perwakilan PT. ADS yang didampingi beberapa anggota kesatuan TNI di Jember. Acara tersebut, seperti juga yang dilakukan pada Senin, 26 Agustus 2013, berlangsung tertutup bagi wartawan.

Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Awang Joko Rumitro mengatakan, pihaknya hanya menjalankan tugas mengayomi dan melindungi masyarakat. Apa yang dilakukan polisi, kata dia, masih dalam koridor tugas, pokok dan fungsi Polri. Selain itu, aparat Polri harus menjaga iklim investasi. "Kalau itu perusahaan ilegal, tentu kami tindak. Tapi, perusahaan itu (PT. ADS) adalah investor yang resmi,” ucapnya.

Staf ahli DPRD Jember, yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Jember, Jayus, mengatakan bahwa jika usaha pertambangan meresahkan masyarakat, termasuk yang akan dilakukan PT. ADS, maka semua izinnya bisa dicabut.

Jayus menegaskan, sesuai undang-undang tentang tata ruang dan wilayah (RTRW), juga Perda RTRW Provinsi Jawa Timur, jelas menyebutkan bahwa tidak ada lagi kawasan pertambangan di Pulau Jawa, termasuk Di Jember. ”Peta Biru Raperda RTRW Kabupaten Jember juga tidak ada wilayah ataupun eksploitasi pertambangan,” tuturnya.

MAHBUB DJUNAIDY



Berita terkait

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

9 jam lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

3 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

6 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

8 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

24 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

25 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

25 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

26 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

27 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

27 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya