Komisi Olah Raga Desak Pimpinan DPR Panggil BPK  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 29 Agustus 2013 14:57 WIB

Pengendara motor melintasi gedung Wisma Atlet di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat 18 Mei 2012. Proyek senilai 1,2 trilyun ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya dan PT Adhi Tbk. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pendidikan dan Olah Raga Dewan Perwakilan Rakyat mendesak pimpinan DPR memanggil Badan Pemeriksa Keuangan. Menurut Ketua Komisi, Agus Hermanto, pemanggilan itu untuk meminta kejelasan adanya dua audit investigasi tahap kedua proyek pembangunan Stadion Hambalang yang berbeda.

"Kami (Komisi Pendidikan) tak bisa, pimpinan DPR yang berwenang memanggil BPK," kata Agus ketika ditemui seusai Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 29 Agustus 2013. Dia mengatakan, hari ini Komisi berkonsultasi dengan pimpinan DPR. Dia tak tahu kapan BPK akan dipanggil ke parlemen.

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Hadi Poernomo, mengatakan siap dipanggil DPR. Dia akan memberi keterangan seputar perbedaan audit Hambalang pada Juli dengan yang diserahkan ke parlemen pada 23 Agustus lalu. Menurut Hadi, audit BPK yang asli adalah yang diserahkan ke DPR.

Mengenai isinya ada 15 nama anggota DPR atau tidak, Hadi menolak menjawab. Dia beralasan laporan audit ini dokumen rahasia negara, tak boleh dibuka kepada publik. Dia juga membantah adanya intervensi dari DPR. Lembaga pemeriksa ini, kata Hadi, sudah bekerja dengan independen.

Dalam audit Hambalang tahap dua BPK, yang salinannya diterima Tempo, terdapat 15 nama anggota DPR yang diduga ikut memuluskan penganggaran proyek Hambalang. Sembilan anggota meneken persetujuan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010 sebesar Rp 600 miliar, meski belum dibahas dan ditetapkan dalam rapat kerja antara Komisi dan Kementerian Olahraga.

Mereka yang menandatangani persetujuan itu antara lain empat pemimpin Komisi OLahraga saat itu, yakni Mahyuddin NS., Rully Chairul Azwar, Heri Akhmadi, dan Abdul Hakam Naja. Sedangkan anggota yang ikut menandatangani antara lain Angelina Patricia Pingkan Sondakh dan Juhaini Alie.

BPK juga menemukan keterlibatan anggota lainnya dalam persetujuan alokasi anggaran Kementerian Olahraga tahun 2011. Persetujuan diberi meski anggaran optimalisasi Rp 920 miliar belum dibahas ataupun ditetapkan dalam rapat kerja bersama Kementerian.

Mereka yang ikut menandatangani antara lain Utut Adianto dan Eko Hendro Purnomo. Ketika audit itu diterima oleh pimpinan DPR, tidak disebutkan 15 legislator yang sempat disebut melanggar mekanisme pembahasan anggaran proyek Hambalang.

SUNDARI SUDJIANTO

Berita Terpopuler:

Demo Lurah Susan Digerakkan Dua Tokoh Ini

Pendemo: Rotasi Lurah Susan, Jokowi Masuk Surga

Warga Demo Lurah Susan, Takut Dikira Non-Muslim

Roy Suryo Salah Nyanyikan Indonesia Raya

Video Roy Suryo Salah Syair Indonesia Raya

Ferrari Ditilang Terobos Busway

Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

6 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

41 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

44 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

44 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

44 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

44 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

45 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

45 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

45 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

48 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya