TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan tingkat partisipasi warga dalam ajang pemilihan umum terus menurun dari tahun ke tahun. Ia tak bisa memastikan apa penyebab menurunnya partisipasi baik pemilu nasional maupun pemilihan kepala daerah.
"Belum ada penelitian yang menjelaskan," kata Gamawan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Persiapan Pelaksanaan Pemilu di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2013.
Menurut Gamawan, Indonesia pernah mengalami tingkat partisipasi yang sangat tinggi pada Pemilu awal era Reformasi. Pada 1999 tingkat partisipasi mencapai 92 persen, namun angka itu melorot pada 2004 menjadi 84 persen. Pada 2009, angkanya terus menurun hingga 72 persen.
Gamawan menambahkan, penurunan partisipasi juga terjadi pada pemilihan tingkat daerah. Tingkat partisipasi pemilihan kepala daerah jarang menembus angka 70 persen. Rata-rata berkisar antara 50 sampai 70 persen. Bahkan, kemarin ada yang hanya 50 persen.
Pemerintah dan penyelenggara pemilu, kata Gamawan, perlu bersinergi meningkatkan kembali tingkat partisipasi pemilih. Salah satu caranya dengan menggenjot sosialisasi pelaksanaan pemilu. "Kami harus berusaha meningkatkan kembali partisipasi," katanya.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.