TEMPO Interaktif, Siak:PT Kondur Petroleum terpaksa menghentikan aktifitas eksploitasi minyak di sumur By/01 Korau, sekitar 2 kilometer arah selatan Buton, Siak , Riau, akibat terjadi kick atau tekanan gas dari dalam tanah yang sangat tinggi sehingga menimbulkan kobaran api yang cukup besar di sumur itu. "Benar ada terjadi kebakaran saat dilakukan aktifitas eksploitasi di sumur tersebut pada Senin dini hari atau sekitar 04.00 WIB. Kobaran api itu terjadi karena ada tekanan gas dari dalam tanah," ujar Jack Nico, kepala administrasi Badan Pelaksana Minyak dan Gas (BP Migas) wilayah Sumatera Bagian Utara, di Pekanbaru yang dihubungi Tempo, Senin (8/11).Kepala BP Migas Sumbagut Luluk Hadjanto langsung berada di lokasi untuk melihat kebakaran di sumur By/01 Korau. Menurut Nico dalam kegiatan eksploitasi tambang minyak, kick merupakan merupakan salah satu resiko yang ditanggung kontraktor. "Kejadian kick itu tidak memakan korban jiwa dan tidak merugikan negara. Api juga sudah berhasil dipadamkan seluruhnya sekitar pukul 08.00 WIB atau empat jam sesudah terjadi kick,"katanya.Untuk menghindari kebakaran yang lebih meluas, menurut Nico, petugas pemadam kebakaran milik PT Kondur Petroleum langsung melakukan lokalisir di area yang terbakar dan berjaga-jaga di sekitar pipa-pipa minyak lainnya yang berada di sekitar itu. "Dan langkah itu ternyata memang tepat. Selain api cepat padam, kobaran api dari sumur itu juga tidak meluas ke lokasi lain,"katanya.Menurut Nico, meski kontraktor mengalami kerugian karena harus mengganti peralatan eksploitasinya yang rusak karena terbakar, tapi di sisi lain perusahaan kontraktor itu sudah pasti senang karena kandungan minyak di sumur tersebut sudah terbukti banyak atau bagus.Menurut juru bicara Polda Riau, S.Pandiangan, Kapolda Brigjen Deddy S. Komaruddin langsung berangkat ke lapangan, tempat terjadi kebakaran. Menurut Pandiangan, selain petugas dari PT Kondur Petroleum, pemadaman api di sumur minyak yang sedang di eksploitasi perusahaan itu, pemadaman api juga dibantu oleh petugas pemadaman kebakaran PT Caltex Pasifik Indonesia dan PT Bumi Siak Pusako. Evalisa Siregar