Tersangka memotong rambut Sisca Yofie yang nyangkut di gear rantai motornya saat rekonstruksi pembunuhan Sisca Yofie oleh dua orang tersangka di Cipedes Tengah, Bandung, Jawa Barat, (22/8). TEMPO/Prima Mulia
"Salah satu kakak perempuan korban kemarin sempat bertanya, 'Pak Punten, rambutnya terlalu panjang.' Lalu kami jelaskan panjang rambut 30 sentimeter itu berdasar keterangan dokter yang mengotopsi jasad korban. Sudah begitu, keluarga tak persoalkan lagi," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Bandung, Komisaris Besar Sutarno, di kantornya, Jum'at 23 Agustus 2013.
Sutarno juga menyebutkan alasan kenapa sepanjang 28 tahapan rekonstruksi kasus pembunuhan Yofie kemarin tanpa adegan menyeret model pengganti korban. Juga soal alasan tak menggunakan manekin sebagai model adegan. Padahal manekin sudah dibawa ke lokasi. "Pakai korban yang aslinya kan nggak ada. Kenapa harus dipersoalkan? Sampeyan mau diseret?" kata Sutarno.
Sutarno juga menegaskan setiap adegan rekonstruksi kemarin direncanakan, dibuat, dan dilaksanakan berdasarkan keterangan saksi serta tersangka Wawan dan Ade. "Itu bukan adegan rekayasa. Semua sudah sesuai ketentuan, pro justisia. Kalau masih ada masyarakat yang melihat langsung kejadian sebenarnya, silakan datang ke polisi," kata dia.
Kemarin, kedua tersangka serta seorang polisi wanita dan pria tanpa seragam yang memerankan korban, memperagakan 28 adegan adegan reka ulang pembunuhan Sisca Yofie di Jalan Setra Indah, Jalan Setra Indah Utara II, Jalan Cipedes Tengah, dan kompleks Sukawarna Baru, pada Senin, 5 Agustus 2013.
Seluruh tahapan dan adegan rekonstruksi mirip kisah kronologi yang sudah dirilis polisi sebelumnya. Rekonstruksi kasus ini juga tak mempergakan adegan rinci rambut korban melilit gir motor maupun saat pelaku menyeret korban. Penyidik cuma merekonstruksi adegan tak bergerak saat korban terseret untuk kepentingan dokumentasi berkas penyidikan.