Walhi Tolak Pertambangan Emas di Malang Selatan  

Reporter

Kamis, 22 Agustus 2013 16:38 WIB

Pantai Goa Cina yang terletak di Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timur, (21/4). Dikawasan pantai yang berpasir putih ini terdapat sebuah goa dan pulau-pulau kecil yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur, Ony Mahardika, menyatakan penolakannya terhadap segala jenis pertambangan, termasuk pertambangan emas di Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang bagian selatan. "Penambangan emas akan menghancurkan kawasan karst," kata Ony, Kamis, 22 Agustus 2013.

Ony memaparkan, kawasan karst, selain menyimpan cadangan air yang harus dilestarikan, juga merupakan kawasan lindung yang harus tetap dijaga. Bahkan, merupakan indikator biologis yang terbentuk selama ribuan tahun. "Pertambangan emas cenderung merusak lingkungan. Sedangkan pendapatan negara tak sebanding dengan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan."


Pertambangan emas bisa mengakibatkan krisis air, mengancam sektor pertanian yang menjadi topangan hidup warga Sumbermanjing Wetan dan sekitarnya. Selain itu, limbah pengolahan emas sulit diolah, sehingga langsung dibuang ke laut.

Penambangan secara besar-besaran bakal semakin intensif setelah dibuka Jalur Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Pacitan-Banyuwangi. "Investor akan lebih mudah masuk setelah ada akses jalan," ujar Ony.


Pertambangan emas, kata Ony, juga juga akan merusak hutan lindung yang berada di sepanjang selatan Kabupaten Malang. Sebab, pertambangan emas rakus dalam penggunaan air, sehingga hutan lindung, termasuk hutan rakyat, akan rusak. “Akibatnya, mudah timbul konflik sosial,” ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Malang mengeluarkan izin usaha penelitian kandungan mineral kepada PT Gata Sumber Daya. Izin berlaku selama tiga tahun. Sedangkan lokasi penelitian dilakukan di kawasan seluas 5 ribu hektare.


PT Gata bekerja sama dengan perusahaan tambang asal Australia, Elysium Resources Limited. Elysium mengucurkan dana 200 ribu dolar AS atau sekitar Rp 2 miliar untuk eksplorasi emas.

Menanggapi pernyataan Ony, Bupati Malang Rendra Kresna, mengatakan jika kegiatan eksplorasi merusakan lingkungan, akan dihentikan. “Pemerintah Kabupaten Malang tak akan membiarkan siapa pun yang melakukan usaha tak menjaga kelestarian lingkungan dan alam,” katanya melalui pesan pendek kepada wartawan.


EKO WIDIANTO




Advertising
Advertising

Topik Terhangat:
Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat

Berita Terpopuler:
KPK Tegaskan Bakal Panggil Jero Wacik

KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT

Ahok: Waduk Ria-rio Dibongkar Akhir Bulan

Rombongan Bus Giri Indah Habis Gelar Puasa Easter

Moeldoko Dipuji Hanura, `Siapa Dulu Dong Gurunya'

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

9 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

5 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

8 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

11 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

13 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

29 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

30 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

30 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya