Jumlah Kecelakaan Arus Mudik 2013 Turun dari 2012  

Reporter

Senin, 19 Agustus 2013 15:49 WIB

Sejumlah anggota kepolisian melakukan pemerikasaan kendaran roda empat para pemudik di kawsan Pemanukan, Subang, Jawa Barat, (30/07). Pemeriksaan ini untuk menekan angka kecelakaan saat mudik di jalur Pantura. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran 2013 menurun drastis ketimbang tahun sebelumnya. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, penurunan jumlah kecelakaan itu berdasarkan beberapa kategori. Seperti kecelakaan akibat pengemudi mengantuk yang turun 43 persen dari angka 1.225 kejadian menjadi 683 kecelakaan.

"Penurunan angka kecelakaan ini dilihat dari data Operasi Ketupat pada 2012 dan 2013," kata Boy, Senin, 19 Agustus 2013.

Selain karena sopir mengantuk, penurunan angka kecelakaan juga terjadi pada faktor pelanggaran batas kecepatan oleh pengemudi. Bila tahun lalu kecelakaan dengan kategori ini sebanyak 694 kejadian, kali ini turun hingga 46 persen atau sekitar 379 kecelakaan. Kondisi serupa terjadi untuk jumlah kecelakaan akibat pengemudi yang tidak menjaga jarak aman, turun sebanyak 13 persen; dan kecelakaan akibat pengemudi melanggar rambu, turun 22 persen.

"Sementara kecelakaan karena pengemudi mengkonsumsi alkohol meningkat 7 persen, dari 61 kecelakaan menjadi 65 tragedi."

Hingga H+5 Lebaran, Kepolisian mencatat ada 2.826 kecelakaan yang menewaskan 630 pemudik; 1.027 orang mengalami luka berat; dan luka ringan 3.728 orang. Seluruh kecelakaan itu melibatkan 4.933 kendaraan dan didominasi kendaraan roda dua. "Ada 3.487 motor yang mengalami kecelakaan hingga H+5 Lebaran," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Agus Rianto.

Sedangkan pada data Kementerian Perhubungan tercatat ada 162 kecelakaan pada H+9 Lebaran dengan korban meninggal 40 orang; 46 pemudik mengalami luka berat; dan 240 lainnya menjadi korban luka ringan.

MARIA YUNIAR

Terhangat:
Ahok vs Lulung | Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Sisca Yofie

Berita Terkait:

Lulung: Saya Meludah Saja Jadi Duit
Aneka Pungutan di Tenabang
5 Modus Pungutan di Tanah Abang

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

5 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

6 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

18 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya