Ini Modus dan Teknik Penembakan Polisi

Reporter

Sabtu, 17 Agustus 2013 12:48 WIB

Polisi menggunakan anjing pelacak saat olah TKP penembakan hingga tewas dua anggota polisi di kawasan Pondok Aren, Tangerang, (17/8). Aipda Kus Hendratma ditembak saat mengendarai motor, sementara Bripda Ahmad Maulana ditembak setelah mobilnya terbalik saat mengejar pelaku. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI menduga kelompok yang melakukan penembakan kepada anggota polisi beberapa waktu ini memiliki modus yang sama. Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan ada kecenderungan teknik pelaku sebelum menembak sama.

"Mereka menguntit, kemudian saat ada kesempatan korban akan dipepet," kata Agus di kantor Humas Mabes pada Sabtu, 17 Agustus 2013. Lokasi yang dipilih pun cenderung di perbatasan. Pelaku pun mengincar titik vital korban.

Meskipun dari empat kejadian pola yang digunakan sama, Agus belum berani menyebut bahwa pelaku adalah satu jaringan. Menurut dia, penyelidik gabungan baru menyimpulkan bahwa kasus ini adalah perbuatan teror. Tujuannya adalah untuk menimbulkan rasa tidak aman di masyarakat. Agus mengatakan Kepolisian akan meningkatkan pengamanan, khususnya di daerah perbatasan untuk menyelidiki kasus ini.

Kasus penembakan terhadap anggota polisi pertama muncul pada Sabtu, 27 Juli lalu. Korban bernama Ajun Inspektur Dua Patah Saktiyono, seorang anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Sektor Gambir, Jakarta Pusat. Beruntung korban hanya luka.

Kejadian serupa terulang pada Rabu, 7 Agustus yang menimpa anggota Pembinaan Masyarakat Kepolisian Sektor Metro Cilandak, Ajun Inspektur Satu Dwiyatno. Korban ditembak dari jarak dekat hingga tewas.

Terakhir, dua orang anggota polisi dari Kepolisian Sektor Pondok Aren Aipda Kus Hendratma dan Brigadir Perwira Dua Ahmad Maulana tewas ditembak Jumat, 16 Agustus 2013 di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Pelaku diduga dua orang.

SYAILENDRA



Berita Terpopuler:

Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Sisca Yofie | Konvensi Partai Demokrat | Rusuh Mesir


Berita Terpopuler:
Dua Polisi Ditembak Hingga Mati di Tangerang

Taman Waduk Pluit, dari Kumuh Menjadi Indah

Jero Wacik Diminta Jelaskan Dollar di Ruang Sekjen

Berempat, Kenapa Hanya Maulana yang Tertembak?

Penembak Polisi Diduga Terkena Tembakan

KPK Temukan Dokumen Penting di Kantor Sekjen ESDM

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya