853.430 Hektare Hutan di Jambi Dikuasai HTI  

Reporter

Jumat, 16 Agustus 2013 15:21 WIB

Hutan di provinsi Jambi, pulau Sumatera. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jambi - Kawasan hutan di Provinsi Jambi yang dikuasai untuk berbagai kepentingan usaha saat ini telah mencapai 853.430 hektare. Termasuk di antaranya untuk hutan tanaman industri (HTI) dan lahan perkebunan besar lainnya. Padahal, luas di provinsi tersebut 2,1 juta hektare.

Berdasarkan data KKI Warsi, di Provinsi Jambi terdapat 18 perusahaan HTI definitif, dengan luas areal yang dikelola 663.809 hektare. Selain itu, ada pula perusahaan HTI yang telah mendapatkan areal pencadangan seluas 110.755 hektare.


Bahkan, masih ditambah dengan yang telah direkomendasikan gubernur seluas 79.066 hektare. “Seperlima luas hutan di Jambi dikuasai HTI,” kata Direktur Eksekutif KKI Warsi Rakhmat Hidayat kepada Tempo, Jumat, 16 Agustus 2013.

Menurut Rakhmat, terjadi ketimpangan yang amat mencolok antara luas hutan yang diberikan untuk HTI dengan yang dikelola masyarakat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD).


Berdasarkan penetapan HPHD yang ditandatangani Gubernur Jambi Rabu lalu, 13 Agustus 2013, luasnya hanya 44.581 hektare. Itu tersebar di tiga kabupaten, yakni 12 kawasan di Kabupaten Merangin, dua wilayah di Kabupaten Bungo, dan tiga wilayah di Kabupaten Batanghari.

Mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penetapan Areal Kerja Hutan Desa, luas HPHD tersebut masih kurang sekitar 10 ribu hektare. Sebab, yang ditentukan adalah 54.978 hektare, yang tersebar di 25 desa di Provinsi Jambi. “Meski demikian, HPHD di Jambi adalah yang terluas di Indonesia,” ujar Rakhmat.


Rakhmat mengingatkan, ketimpangan yang mencolok antara luas hutan untuk industri dengan HPHD akan berdampak negatif, seperti terjadinya konflik antara masyarakat dengan perusahaan.

Rakhmat juga menjelaskan, KKI Warsi lebih menginginkan sistem hak pengelolaan hutan adat ketimbang HPHD. Sebab, HPHD dibatasi waktu 35 tahun, sedangkan pengelolaan hutan adat tanpa batas waktu. “Ini diperlukan agar terjamin kesejahteraan masyarakat desa, terutama yang bermukim di sekitar hutan,” ucapnya.


Rakhmat memaparkan, sejatinya HPHD harus diikuti dengan dukungan pendanaan, peningkatan kapasitas masyarakat, penyelesaian tapal batas, serta penyederhanaan prosedur hak pengelolaan. Apalagi, di Indonesia, Provinsi Jambi merupakan salah satu pusat gerakan pengelolaan hutan berbasis mayarakat. Bahkan sejak 1990 telah berjalan pengelolaan hutan berbasiskan masyarakat dengan bentuk hutan adat. “Bentuk ini telah diakui bupati di berbagai daerah, seperti Kabupaten Kerinci, Bungo, Merangin dan Kabupaten Sarolangun.”

SYAIPUL BAKHORI


Advertising
Advertising

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

18 September 2023

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

Jokowi akan mengecek langsung satu per satu jika ada yang tidak memperbaiki lahan bekas pertambangannya.

Baca Selengkapnya