Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta -- Setelah delapan jam melakukan penggeledahan kantor SKK Migas di Wisma Mulia, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, sejumlah anggota KPK meninggalkan lokasi untuk kembali ke kantor KPK di Kuningan, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, Kamis, 15 Agustus 2013, ada 12 orang yang meninggalkan kantor SKK Migas. Mereka meninggalkan lokasi pada pukul 05.30 menggunakan tiga mobil Toyota Kijang Innova warna silver bernomor polisi B-1890-UFR, B-1904-UKM, dan B-1886-UFR.
Ketika meninggalkan lokasi, ke 12 anggota yang mengenakan rompi KPK tersebut hanya tampak membawa satu kardus. Kardus itu, berdasarkan keterangan salah satu anggota, bukan dokumen hasil penggeledahan, tapi peralatan yang dibawa tim.
"Bukan, itu bukan dokumen, itu hanya peralatan. Dokumen masih ada di atas semua. Masih kita kompilasi di atas," seorang anggota menjelaskan.
Anggota yang enggan disebutkan namanya itu menambahkan bahwa anggota yang meninggalkan lokasi hanyalah tim backup yang jumlah anggotanya 12 orang. Tim inti, kata dia, masih berada di atas dan berjumlah 18 orang.
Adapun alasan tim backup ini meninggalkan lokasi lebih awal disebabkan harus kembali ke kantor KPK. Tim inti diperkirakan masih akan berada di kantor SKK Migas hingga pukul 09.00 nanti.
"Saya sudah 24 jam kerja, nih, enggak tidur. Kayaknya yang jaga di atas juga enggak bakal tidur, tuh," ujar anggota itu.
Penggeledahan kantor SKK Migas ini berkaitan dengan kasus suap yang menjerat mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini dan perusahaan Kernel Oil. Rudi sendiri sekarang sudah ditetapkan sebagai tersangka.