Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto mengaku bangga menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana. "Kalau ditanya perasaannya, jelas saya bangga. Saya sudah kerja di sini sejak tahun 1970," kata dia di kantornya, Selasa, 13 Agustus 2013.
Namun, Djoko enggan menanggapi pertanyaan apa kriteria seseorang untuk mendapatkan tanda kehormatan tersebut. "Kriterianya yang tahu kan masyarakat dan wartawan juga," ujarnya sambil tertawa.
Djoko menyatakan perhargaan Bintang Mahaputra itu sebenarnya ditujukan untuk para pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum yang telah bekerja dengan baik. "Saya hanya perwakilan saja untuk menerimanya. Bagi saya tak mungkin menerima perhargaan ini kalau tak punya anak buah yang pinter-pinter."
Selasa 13 Agustus 2013, di Istana Negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana untuk 11 orang. Delapan merupakan menteri yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, satu orang tokoh nasional, dan dua orang yang sudah almarhum. "Kalau dilihat yang dapet menteri-menteri yang sudah menjabat dua periode di kabinet," ucap Djoko.
Bintang Mahaputra Adipradana merupakan perhargaan bagi seseorang yang dinilai mempunyai jasa yang besar terhadap bangsa dan negera Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Tahun 2009 tentang Gelar, untuk menerima bintang mahaputera, ada syarat khusus misalnya, berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara. Penghargaan ini pernah diterima mantan Jaksa Agung Baharuddin Lopa dan eks Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso.
Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
8 hari lalu
Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.
