Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) bersama Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung, sebelum mengikuti rapat Koordinasi dan Konsultasi DPP PG dengan Dewan Pertimbangan DPP PG, di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2012. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan kasus Lapindo tak mempengaruhi elektabilitasnya, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung justru berpikir sebaliknya. Menurut Akbar, kasus yang terkait dengan perusahaan Bakrie tetap berpengaruh pada Ical--panggilan Aburizal.
"Kita tahu, Aburizal merupakan bagian dari grup usaha Bakrie," kata Akbar saat ditemui di kediamannya, Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Agustus 2013 malam.
Langsung atau tidak langsung, kata Akbar, persoalan yang terkait dengan grup Bakrie pasti berimbas ke Aburizal. Meskipun, Aburizal tak terlibat langsung dalam pengelolaan grup usaha tersebut. Termasuk kasus lumpur Lapindo? "Itu antara lain," kata mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Akbar menyarankan pembahasan mengenai elektabilitas Aburizal harus dilakukan terbuka di internal Golkar. Pembahasan ini bertujuan mencari penyebab elektabilitas Ketua Umum tak kunjung melonjak. Padahal Aburizal sudah masif beriklan di televisi. "Juga untuk mencari solusi," ujar dia.
Menurut Akbar, waktu setahun masih cukup untuk mengoptimalkan pencalonan Aburizal. Dewan Pertimbangan akan memberikan analisis dan mencermati perkembangan yang ada. "Tentu akan menyampaikan saran dan pertimbangan kami," ujar dia.