Empat Hari Operasi Ketupat, 178 Orang Tewas  

Reporter

Selasa, 6 Agustus 2013 13:26 WIB

Sejumlah anggota kepolisian melakukan pemerikasaan kendaran roda empat para pemudik di kawsan Pemanukan, Subang, Jawa Barat, (30/07). Pemeriksaan ini untuk menekan angka kecelakaan saat mudik di jalur Pantura. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Hingga H-3 menjelang Lebaran, atau Senin, 5 Agustus 2013, jumlah nyawa yang melayang akibat kecelakaan lalu lintas selama arus mudik mencapai 178 orang. Selain korban meninggal, jumlah korban luka berat tercatat sebanyak 257 orang dan luka ringan 1.033 orang.

"Jumlah tersebut merupakan korban total dari sebanyak 832 kasus kecelakaan yang tercatat hingga hari keempat pelaksanaan Operasi Ketupat," kata Komisaris Besar Agus Rianto, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Selasa, 6 Agustus 2013.

Menurut Agus, kecelakaan paling banyak dialami oleh kendaraan roda dua, yaitu sebanyak 972 unit; 209 mobil penumpang; dan 57 bus. Penyebab kecelakaan, kata Agus, umumnya adalah faktor kelelahan atau mengantuk. "Jumlah totalnya 184 kasus kecelakaan akibat mengantuk," ujar Agus.

Selain mengantuk, konsumsi alkohol juga menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas, yaitu 20 kasus. "Penyebab lain adalah melanggar batas kecepatan 75 kasus, tak memperhatikan jarak 104 kasus, serta melanggar lampu lalu lintas 15 kasus."

Agus menuturkan upaya yang dilakukan Polri untuk mengurangi kecelakaan adalah melakukan penjagaan dan tindakan tilang. "18.933 kasus kami tilang, serta upaya teguran 20.637 kasus," kata dia. Hal ini, menurut dia, sesuai dengan instruksi bahwa polisi lebih mengedepankan upaya preventif dan persuasif.

Selain kecelakaan, polisi juga memfokuskan pada kasus kejahatan yang terjadi selama Operasi Ketupat. "Empat hari ini kejahatan konvensional yang tercatat 746 kasus," ujar Agus. Kejahatan lain yang tercatat adalah kejahatan transnasional sebanyak 24 kasus, kejahatan terhadap kekayaan negara enam kasus, serta kejahatan yang berimplikasi pada kontijensi sebanyak dua kasus.

Wilayah yang mengalami gangguan keamanan tertinggi selama arus mudik adalah Jawa Timur dengan 45 kasus. "Disusul Maluku dengan 40 kasus, Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah masing-masing 25 kasus dan 17 kasus."

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

8 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

9 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

15 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya