TEMPO.CO, Jember - Sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jember berniat menghadang rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu siang, 31 Juli 2013. Namun aksi mereka dihadang oleh ratusan polisi di Jalan Kalimantan atau di sekitar kawasan kampus Universitas Jember. Mahasiswa kocar-kacir dan gagal mendekati rombongan Presiden yang melintas di jalan raya Jember-Bondowoso.
Upaya mahasiswa itu untuk menerobos barikade polisi juga mentok. Bahkan, dua peleton polisi akhirnya menggiring mereka masuk ke kompleks ruko di Jalan Kalimantan. Mahasiswa dari beberapa organisasi ekstra kampus itu pun akhirnya tersandera, tidak bisa keluar dari halaman kompleks ruko. "Maaf, kami tidak bisa mengeluarkan Anda, demo ini tidak berizin," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Jember, Ajun Komisaris Cecep Susatya.
Menurut Cecep, rencana aksi menghadang rombongan Presiden itu juga melanggar aturan dan ketertiban. Karena itu, Cecep memerintahkan anggotanya untuk tetap "menyandera" para mahasiswa di kompleks ruko itu hingga rombongan Presdien SBY melintas menuju Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Sehari sebelumnya, Presiden dan Ibu Negara mengadakan kunjungan kerja di Kabupaten Lumajang.
"Kami tidak puas dengan kinerja SBY selama dua periode ini. Kebijakan yang diambil hanya merepotkan dan membebani rakyat," ujar Kunto, koordinator lapangan pengunjuk rasa. Salah satu beban yang harus ditanggung rakyat kecil, menurut dia, setiap kunjungan SBY ke daerah, jalan-jalan utama yang dilewati selalu ditutup dari kendaraan lain serta membersihkan semua pedagang kaki lima.