TEMPO.CO, Jakarta - Orang dekat bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah, mengaku utusan Luthfi saat menemui pejabat Kementerian Pertanian. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro, mengatakan pengakuan ini disampaikan Fathanah saat menemui dia untuk meminta tambahan kuota impor daging sapi.
"Dia memperkenalkan diri kepada saya sebagai utusannya Luthfi Hasan," kata Syukur saat bersaksi untuk Luthfi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 29 Juli 2013. Syukur mengatakan saat itu Fathanah datang ke kantornya di Bogor untuk mengurus penambahan kuota impor daging milik PT Indoguna Utama.
Fathanah meminta agar Kementerian mengizinkan penambahan kuota bagi perusahaan milik Maria Elizabeth Liman tersebut. Namun, permohonan ini tak langsung diterima. "Saya bilang ikuti saja prosedurnya. Kalau tidak, kami tidak bisa memproses," ujarnya. Untuk meyakinkan Syukur, Fathanah mengatakan dirinya utusan Luthfi.
Namun, saat diatanya oleh jaksa Rini Triningsih, Syukur mengaku tak paham siapa Luthfi yang dimaksud oleh Fathanah. Dia pun tak tahu apa tujuan Fathanah menyebutkan dirinya demikian. "Saya tidak tahu," katanya. Syukur mengatakan tetap menyarankan Fathanah untuk mengikuti prosedur Kementan.
PT Indoguna kemudian meminta penambahan kuota sekitar 500 ton. Permohonan itu diajukan pada 8 November 2012 kepada Kementan. Namun, permintaan itu ditolak. "Permohonannya tak sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian," kata Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Suharyono.
Dalam kasus ini, Luthfi dituding menggunakan kekuasaannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk mempengaruhi Menteri Pertanian Suswono, yang juga kader PKS. Sedangkan Fathanah disebut menghubungkan Luthfi dengan Elizabeth, termasuk menerima duit darinya. Luthfi dan Fathanah juga didakwa melakukan praktek pencucian uang.
NUR ALFIYAH
Topik Terhangat:
Gempuran Buku Porno| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur
Berita terkait:
Sefti: Tersangka? Kok, Ngeri Banget
Indoguna Utama Setor Duit ke PKS Sejak Lama
Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF
Berita terkait
KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda
59 menit lalu
Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Kantor Setjen DPR
1 jam lalu
Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaAlexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK
5 jam lalu
Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai
8 jam lalu
"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja
14 jam lalu
KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu
16 jam lalu
KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu
Baca SelengkapnyaAktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya
21 jam lalu
Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK
23 jam lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
1 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaKPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat
1 hari lalu
KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai
Baca Selengkapnya