Rachel Dougall: Saya Dikurung Seperti Binatang

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 29 Juli 2013 06:09 WIB

Rachel Dougall. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO , London:Bekas Narapidana kasus narkotika dan obat berbahaya, Rachel Dougall menceritakan pengalamannya selama ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali kepada publik Inggris pada 27 Juli 2013. Kehidupan Dougall, yang merupakan satu dari 286 tahanan kulit putih di Kerobokan kala itu, kata dia, menyedihkan selama berada di balik jeruji besi.

“Sebagian besar perempuan di sana (Kerobokan), memakai obat-obatan hampir setiap hari,” kata Dougaal seperti dikutip dari Dailymail. “Jika Anda punya uang, penjaga akan memberikan apa pun yang Anda inginkan. Narapidana di penjara pria bahkan dapat membayar pelacur untuk kunjungan semalam ke selnya.”

Dougall menjalani hukuman penjara satu tahun di Lembaga Permasyarakatan Kerobokan Bali. Warga negara Inggris ini kembali menghirup udara segar bulan Mei 2013. Dougall dipenjara dalam kasus penyelundupan kokain senilai £ 1,600,000 atau sekitar Rp 25 Miliar. Akhir pekan lalu merupakan kali pertama dia bicara kepada pulik setelah dideportasi ke Inggris.

Saat dalam penjara, Dougall mengaku sering menerima pukulan dan tendangan dari teman satu selnya. Meringkuk di lantai tikar yang tipis, ibu satu anak ini tidak dapat berbuat banyak selain menutup mukanya untuk melindungi dari siksaan semacam itu.

Dougall yang berusia 40 tahun mengaku sempat mengalami gangguan mental setelah dikurung dengan pecandu narkoba, tahanan HIV-positif dan juga lesbian yang agresif secara seksual. “Karena aku menolak, dia (lesbian itu) memaksa saya berdandan dan menari seperti seorang penari telanjang,” kata dia. “Sementara wanita lain tertawa dan mendorong-dorong tubuh saya. Aku merasa terhina."

Dia mengaku hidupnya hancur dan bahkan mengklaim hidupnya dalam ketakutan setelah menerima ancaman kematian dari tahanan wanita lain. “Aku harus melakukan apa yang diminta agar bisa tetap hidup,” dia mengatakan. “Aku sangat sedih mengubur keinginan untuk dapat menetap di Bali. Saya sangat mencintai Bali, namun karena kasus ini, saya tidak akan pernah menginjakkan kaki di sana lagi.”

Kehidupan di Hotel K begitu mengerikan baginya. Bahkan Dougall sempat terpikir bunuh diri karena tidak kuat dengan tekanan dalam penjara. Selama di tahanan itu, Dougall kudisan. Dia bahkan mengaku hampir meninggal karena pneumonia. Dia butuh waktu sepekan dirawat di rumah sakit. Media Inggris pun menyebut Lapas Kerobokan Bali atau “Hotel K” sebagai penjara kumuh atau jorok.

Sampai saat ini Dougall menyatakan dirinya tak bersalah. “Mereka berbohong dan mengurung saya seperti binatang," kata Dougall tanpa menjelaskan siapa mereka yang dia maksudkan. Dougall juga menyebut Indonesia munafik karena siap menembak mati tahanan narkoba, namun memungkinkan zat seperti shabu dan kokain bebas beredar dalam sistem penjara. (Baca: Rachel Dougall Ungkap Kesadisan Kerobokan Bali)

DAILYMAIL | ANINDYA LEGIA PUTRI

Topik Terhangat
Gempuran Buku Porno|
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Bursa Capres 2014

Berita Terkait
Dugaan Keterlibatan Hakim Diusut dalam Kasus Mario

Keponakan Hotma Sudah 10 Tahun Jadi Advokat

Hasil Geledah Kantor Hotma Sitompul, Ini Kata KPK

KPK Akui Kubu Hotma Ngga Sreg Ada Penggeledahan

Berita terkait

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

22 jam lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

3 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

3 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

3 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas Lengkap 2024

4 hari lalu

Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas Lengkap 2024

Polsuspas Kemenkumham menjadi salah satu formasi yang banyak diminati pelamar CPNS. Apa saja syarat pendaftaran CPNS Polsuspas 2024?

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

4 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya