Warga Usir Guru dan Murid Ahmadiyah di Cianjur  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 25 Juli 2013 11:05 WIB

Masjid Ahmadiyah Cianjur. TEMPO/Deden Abdul Aziz

TEMPO.CO, Cianjur - Sebanyak 10 siswa sekolah dasar dan dua tenaga pendidik di Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa harus dipindahkan dari tempat mereka menimba ilmu dan mengajar. Hal tersebut dilakukan untuk meredam amarah warga sekitar lantaran para siswa dan guru tersebut merupakan anggota Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI).

Kepala Sekolah Dasar Negeri Sukadana, Sunarya, mengatakan warga Desa Sukadana banyak yang memprotes keberadaan mereka di lingkungan SDN Sukadana. Pada mulanya, guru kelas berinisial IR dituntut warga agar tidak mengajar di sekolah tersebut lantaran dia merupakan jemaah Ahmadiyah. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami memindahkannya agar mengajar di sekolah lain lantaran tuntutan dari warga di sini," ujar Sunarya di Cianjur, Kamis, 25 Juli 2013.

Setelah itu, ujar Sunarya, pemindahan diikuti oleh suami IR yang juga pegawai di SDN Sukadana dengan status penjaga sekolah. Tak hanya itu, 10 siswa juga harus ikut pindah ke salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Cibeber. "Kalau para siswanya tidak ikut dipindahkan. Karena gurunya pindah, jadi mereka ikut-ikutan," kata Sunarya.

Dia menambahkan, dari 10 siswa itu enam di antaranya laki-laki dan empat perempuan siswa kelas V dan VI. Mereka semua warga Desa Neglasari, Kecamatan Cibeber, dipindahkan dari SDN Sukadana pada tanggal 15 Juli 2013 saat penerimaan siswa baru. "Demi keamanan dan ketentraman di lingkungan Sukadana, terutama di sekolah, maka kita mengabulkan tuntutan warga setempat dengan memindahkan yang bersangkutan," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan dan Pendidikan Kecamatan Campaka, Deden Wahyudin, mengaku tidak tahu secara terperinci pemindahan guru di SDN Sukadana yang merupakan anggota JAI itu. Apalagi ada siswa yang juga ikut pindah dari sekolah tersebut.

"Saya tidak tahu persis, saya kan baru di sini. Tapi, yang saya tahu hanya ada dua guru yang dipindahkan. Itu juga atas desakan warga sekitar," ujarnya.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita Terpopuler:
FPI Hina Presiden SBY? Ini Kata Kapolri

Joko Anwar Berkicau tentang FPI

Jenderal Penangkap Nazaruddin Juga Calon Kapolri

Kompolnas: Tak Ada Calon Kapolri yang Bersih

Chelsea Terancam Batal Tampil di GBK


Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya