Kades Tolak BLSM Tahap II Bila Data Tak Diperbaiki

Reporter

Rabu, 24 Juli 2013 20:31 WIB

Dapat Dana BLSM Walau Sudah Meninggal

TEMPO.CO, Jember-Para kepala desa di Kabupaten Jember Jawa Timur sepakat menolak pencairan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat tahap kedua bulan depan. Bila tidak ada pendataan ulang para penerima BLSM, mereka khawatir pejabat desa akan kembali menjadi sasaran protes masyarakat.


"Warga tetap menganggap kepala desa yang menjadi penentu penerima BLSM itu, padahal kami tidak tahu apa-apa. Kami merasa terganggu dan merasa dibenci rakyat gara-gara pembagian ini,” ujar Zulkifli, Kepala Desa Sukowono saat mengadu ke DPRD Jember, Rabu, 24 Juli 2013.

Zulkifli mengatakan, saat pencairan BLSM tahap pertama dua pekan lalu, anggota Forum Kepala Desa se-Kabupaten Jember menemukan kesalahan penerima bantuan hingga 30-40 persen. Akibat data tak valid, perangkat desa merasa dibenturkan dengan masyarakat. "Banyak warga yang tidak mampu tidak dapat, sedangkan yang mampu malah dapat bantuan itu,"katanya.

Kepala desa juga mengaku bingung menindaklanjuti himbauan Bupati Jember yang meminta mereka menarik kartu BLSM bagi warga yang mampu. Alasannya, warga tidak mau mengembalikan. Forum Kepala Desa meminta DPRD mencarikan jalan tengah, misalnya membuat payung hukum pemerataan bantuan itu kepada warga desa.

Para kepala desa meminta pemerintah mau mendengarkan keluhan mereka. Mereka juga berkukuh, jika tidak ada pendataan lagi, maka para kades itu sepakat untuk menolak pencairan BLSM tahap kedua. “Akan kami tolak jika tetap menggunakan data lama,” kata Zulkifli tegas.

Ketua Komisi D DPRD Jember Ayub Junaidi, yang menemui para kepala desa, mengatakan DPRD tidak bisa mengintervensi pelaksanaan pembagian BLSM. Kewenangan mengenai BLSM, kata dia, ada di pemerintah pusat. Namun, sebenarnya masih bisa diusahakan dengan mendesak Pemkab untuk berani mengambil langkah menunda pencairan BLSM. “Sebelum ada perbaikan data penerima dari pemerintah pusat,” katanya.

Dewan Jember juga menilai Surat Edaran Bupati kepada para kepala desa untuk mencabut kartu BLSM warga yang tidak berhak, kurang tepat. Pasalnya, surat edaran itu tidak ada payung hukumnya. "Data penerima yang dipegang kantor pos yang tidak bisa serta merta dicabut,” ujar Ayub.

Kepala Kantor Ps Jember, Wahyudi Azis mengaku belum bisa mengambil keputusan terkait keluhan para kepala desa di Jember itu. Menurutnya, sejak pekan lalu semua keluhan pejabat desa di Jember sudah disampaikan ke kantor pos pusat. "Kami menunggu kebijakan lebih lanjut dari pusat," katanya.

MAHBUB DJUNAIDY

BPS

Berita terkait

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

1 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

13 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

13 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

14 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

14 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya