TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengujinugi Kejaksaan Agung dan berbicara dengan para pejabat eselon I dan eselon II , Selasa (26/10). "Minggu ini adalah minggu pertama saya bertugas sebagai presiden Republik Indonesia, dan Kejaksaan Agung merupakan lembaga pertama yang saya kunjungi,”kata SBY.Prioritas mengunjungi Kejaksaan Agung, menurut SBY di depan para pejabat itu, disebabkan tingginya harapan masyarakat akan penuntasan berbagai kasus-kasus kejahatan yang banyak terjadi di negeri ini. Seperti ; kasus-kasus korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia. Selama ini masyarakat menilai Kejaksaan Agung, adalah 'sarang' korupsi tempat para penegak hukum mempermainkan subyek hukum untuk keuntungan diri sendiri. "Selain dari segi penindakan para lembaga hukum kita harus juga memperhatikan upaya-upaya pencegahan,"ujarnya.SBY juga mengingatkan kepada semua jajaran Kejaksaan Agung untuk memperhatikan secara baik kasus-kasus besar yang menjadi sorotan publik. Seperti kasus Adrian Waworuntu, pelaku pembobolan BNI Rp 1,7 triliun., untuk dapat dituntaskan. "Saya percaya dan yakin kepada jajaran Kejaksaan Agung bisa melakukan tugasnya secara bertanggung jawab dan adil,”katanya.Seorang Jaksa di Pidana Khusus Kejaksaan Agung, berharap kedatangan SBY ke kantornya membawa angin segar. "Agar para pejabat Kejaksaan yang dulu berkolusi dengan bekas Jagung A.Rachman. Mau bekerjasama dengan Jagung yang baru,"katanya. Ia berharap, korps Kejaksaan dapat membersihkan diri dari kelakuakn negatif selama ini. "Kami jaksa-jaksa muda siap mendukung Jagung yang baru,"ujarnya.Selama Kejaksaan Agung di bawah Jaksa karir, diakui terjadi kemorosotan moral aparat penegak hukum itu. "Mudah-mudahan Jagung baru yang juga mantan pengacara dan hakim agung, bisa lebih berani, tegas dan efektif dalam bekerja,'katanya. Djumara Supriyadi