Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo memastikan empat terduga teroris yang diringkus di Tulungagung, Jawa Tengah, Senin, 22 Juli 2013 merupakan bagian dari kelompok teroris Poso, Sulawesi Tengah.
Dia membenarkan anggota Detasemen Khusus Antiteror 88 menembak mati dua orang terduga teroris. Dia beralasan, keduanya melawan saat diringkus. "Dua sisanya hidup."
Saat ini kedua terduga teroris sudah diamankan tim Densus. Timur menegaskan bahwa informasi dari keduanya bakal menjadi modal polisi untuk mengejar pelaku teror yang lain.
Sementara saat disinggung soal pengejaran anggota teroris di lokasi lain, dia hanya meminta masyarakat bersabar. "Tunggu saja, masih terus kami kembangkan," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota, Ajun Komisaris Besar Ratno Kuncoro, membenarkan telah terjadi operasi penangkapan teroris Senin 22 Juli 2013, sekitar pukul 09.00 WIB di Jalan Raya Pahlawan, Kecamatan Kedungawaru, Tulungagung.
Dua teroris ditembak mati di lokasi kejadian dan saat ini jenazahnya diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
26 Maret 2022
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.