KPK Endus Mark-Up Proyek Jalan Pantura  

Reporter

Jumat, 19 Juli 2013 09:06 WIB

Sejumlah pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan perbaikan jalan di jalur pantura Brebes, Jateng, Rabu (17/7). ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -- Komisi Pemberantasan Korupsi menelusuri secara khusus proyek perbaikan jalan di Pantai Utara Jawa, yang intensitas pekerjaannya selalu meningkat menjelang Lebaran. “Dari penelusuran kami sebelumnya, ditemukan ada kejanggalan,” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas kepada Tempo, Kamis, 18 Juli 2013.

Tim survei KPK sudah turun ke lapangan untuk menelisik proses perbaikan di beberapa ruas Pantura. Dari laporan tim, kata Busyro, ada temuan riil yang mencurigakan. “Di beberapa daerah ditemukan ketidakcocokan (mark-up) soal anggaran,” ujarnya. (Lihat: Proyek 'Abadi' nan Mencurigakan Jalan Pantura)

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga tengah menyorot proyek ini. Menurut anggota BPK, Ali Masykur Musa, lembaganya menduga ada penggelembungan anggaran proyek perbaikan jalur Pantura 2011 dan 2012. Berdasarkan hasil audit BPK terhadap proyek perbaikan Pantura 2010, kata dia, terindikasi penggelembungan biaya. “Pola mark-up selalu sama, termasuk untuk 2011 dan 2012,” kata Ali.

Hasil audit proyek 2010, menurut Ali, mark-up terjadi salah satunya karena penyusunan anggaran kerap mepet dengan waktu Lebaran. Anggaran yang disusun tergesa-gesa ini, menurut dia, menyebabkan kualitas perbaikan jalan menjadi buruk. Kondisi ini, Ali menambahkan, diperparah oleh kualitas material yang tidak sesuai dengan spesifikasi. "Meskipun, setelah ditemukan kelebihan, pihak kontraktor membayar kembali kelebihannya, tetap saja ini tidak efektif," katanya.

Dalam proyek perbaikan jalur Pantura 2010, BPK sedikitnya menemukan tiga indikasi mark-up. Misalnya, hasil pemeriksaan di Provinsi Jawa Barat terdapat kekurangan volume pekerjaan jalan sebesar Rp 441 juta. Sedangkan di Jawa Timur, dari hasil pemeriksaan terdapat hasil pelaksanaan kegiatan yang tidak mencapai target sebesar Rp 68 juta.

Ali berjanji segera merampungkan audit untuk proyek 2011 dan 2012. Setelah audit rampung, kata dia, lembaganya akan berkoordinasi dengan penegak hukum, termasuk KPK. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., menyambut niat BPK itu. “Kalau auditnya ditemukan penyelewengan, kami tindaklanjuti,” kata Johan.

Anggota Komisi Hukum DPR, Nudirman Munir, meminta KPK serius menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas penyimpangan perbaikan jalan di Pantai Utara Jawa yang membentang sepanjang 1.300 kilometer itu. ”Memang patut dicurigai, karena terkesan dibiarkan,” katanya.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menepis tudingan adanya penyimpangan dalam proyek itu. Menurut dia, jalan di Pantura diproyeksikan mempunyai daya tahan untuk 10 tahun. Pengerjaannya, kata dia, dilakukan dalam 10 tahap dan setiap tahapnya sepanjang 110 kilometer. "Artinya, setiap tahun pasti ada perbaikan," katanya.

Temuan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran menyebutkan, proyek perbaikan jalan di Pantura dilakukan di lokasi yang sama. Di antaranya di ruas Karawang, Pamanukan, Indramayu, Jatibarang, Cirebon, dan Losari. “Jalan ini sengaja dijadikan proyek abadi,” kata Koordinator Sekretaris Nasional Forum Indonesia, Uchok Sky Khadafi.

ANTON A I ISMI DAMAYANTI I ANGGA SUKMA WIJAYA

Terhangat:
Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK | Bentrok FPI


Baca juga:

Menteri Djoko: Jalur Pantura Kelebihan Beban
Ini Musabab Rusaknya Jalan Pantura
Jalur Cileunyi-Cirebon Rusak dan Rawan Kecelakaan

Anomali Cuaca Menghambat Perbaikan Jalur Pantura

Berita terkait

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

43 menit lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

5 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

5 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

6 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

9 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

10 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

13 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

16 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

22 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya