Soal Data Pemilih, Gamawan: Bawaslu Salah Tafsir  

Reporter

Kamis, 18 Juli 2013 16:30 WIB

Menteri Dalam Negeri RI Gamawan Fauzi. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi membantah adanya kesalahan pencatatan administrasi sebanyak 4,1 juta pemilih. Gamawan menilai Badan Pengawas Pemilu telah keliru menafsirkan pencatatan administrasi data pemilih.

"Temuan Bawaslu sudah diralat. Mereka salah penafsiran," kata Gamawan di Hotel Borobudur, Kamis, 18 Juli 2013.

Menurut Gamawan, pemerintah telah menjernihkan masalah data pemilih. Jadi, setelah diralat, kata Gamawan, data pemilih versi Badan Pengawas dan Kementerian Dalam Negeri sudah sama. Dia juga menjamin data pemilih ganda dalam daftar tidak banyak. Sebab, dengan sistem KTP-elektronik, data pemilih ganda tidak ditemukan lagi.

"Memang masih ada potensi ganda dari KTP berbasis nomor induk kependudukan. Itu tugas KPU untuk menyisir," kata Gamawan.

Adapun Bawaslu menemukan pencatatan administrasi sebanyak 4,1 juta pemilih yang cacat seperti adanya ketidaksesuaian antara NIK dan tanggal lahir, umur, jenis kelamin; serta tanggal lahir yang seragam di satu daerah. Angka itu muncul setelah Bawaslu mencermati Data Penduduk Potensi Pemilih Pemilu (DP4).

Direktur Jenderal Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian, Irman, mengatakan kekeliruan data itu hanya karena salah persepsi. Dia menjelaskan, keseragaman tanggal lahir terjadi karena pemerintah menyelaraskan biodata bagi penduduk yang tidak diketahui tanggal lahirnya. "Pemerintah menyeragamkan di tanggal 1 Juli," kata Irman. "Saya sudah sampaikan kepada Bawaslu, semua penduduk yang tak tahu tanggal lahirnya, maka diseragamkan tanggal 1 Juli."

Kementerian, kata Irman, juga sudah meluruskan masalah NIK yang tidak sesuai dengan tanggal lahir. Dia mengatakan hal itu terjadi karena ada penduduk yang mengubah tanggal lahirnya setelah mendapatkan KTP. "Setelah diberi NIK, mereka minta tanggal lahirnya diubah. Baru tahu kalau tanggalnya tidak sesuai dengan yang sudah dicatatkan."

ANANDA BADUDU

Berita Terpopuler:

LHI Akhirnya Akui Telepon Suswono Soal Daging

Investasi Ustadz Yusuf Mansur Dipermasalahkan

Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu

Dahlan: Bisnis Yusuf Mansur Sensitif

Pengamat: Prabowo Militer yang Jago Bicara, tapi..

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

5 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

8 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan

37 hari lalu

7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan

Ketujuh PPLN Kuala Lumpur itu terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja memalsukan data dan daftar pemilih.

Baca Selengkapnya

Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data

38 hari lalu

Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data

Masduki eks PPLN Kuala Lumpur mengaku tidak mempunyai bukti dan informasi yang bisa menyatakan adanya keterlibatan parpol pemenang

Baca Selengkapnya

Penasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan

38 hari lalu

Penasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan

Dalam pleidoinya, 7 anggota nonaktif PPLN Kuala Lumpur minta nama baik mereka direhabilitasi.

Baca Selengkapnya

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara

40 hari lalu

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara

Kepala Sekretariat mengatakan anggota PPLN Kuala Lumpur kerap tak siap dalam menyiapkan agenda penting berhubungan dengan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta

40 hari lalu

Jadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta

Ketua Partai Nasdem Malaysia memilih hadir secara langsung di sidang agar ia bisa leluasa menjelaskan duduk perkara pemalsuan data pemilih.

Baca Selengkapnya

Sidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat

40 hari lalu

Sidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur menjadi saksi dalam sidang dugaan pemalsuan data pemilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sidang 7 Terdakwa PPLN Kuala Lumpur, Komisioner KPU Betty Epsilon Jadi Saksi

41 hari lalu

Sidang 7 Terdakwa PPLN Kuala Lumpur, Komisioner KPU Betty Epsilon Jadi Saksi

Perwakilan partai politik melobi anggota PPLN Kuala Lumpur, kecuali Masduki yang telah mengundurkan diri, untuk menambah metode Kotak Suara Keliling.

Baca Selengkapnya

Klaim Dakwaan Janggal, Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki: Ada Skenario Menyalahkan Saya

43 hari lalu

Klaim Dakwaan Janggal, Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki: Ada Skenario Menyalahkan Saya

Masduki Khamdan Muchamad menyebut dirinya sudah mundur sebagai PPLN Kuala Lumpur sebelum penetapan DPT Pemilu 2024

Baca Selengkapnya