Lapor DKPP, Khofifah Minta Komisioner KPUD Dipecat

Reporter

Rabu, 17 Juli 2013 17:07 WIB

Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Herman S Sumawiredja. ANTARA FOTO/Eric Ireng

TEMPO.CO, Surabaya - Perlawanan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja tampaknya tidak tanggung-tanggung. Khofifah ingin semua komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Timur dipecat karena dianggap melanggar kode etik penyelenggara pemilu.

"Mereka (para komisioner) sudah tidak menaati hukum, maka kami usulkan anggota KPU dipecat," kata kuasa hukum Khofifah-Herman, Anwar Rachman, saat dihubungi, Rabu, 17 Juli 2013.

Menurut Anwar, timnya sudah menyiapkan berkas setebal 25 halaman berisikan pelanggaran Komisioner KPUD Jawa Timur. Setidaknya, kata dia, ada 10 pelanggaran yang sudah dilakukan KPUD sejak masa pendaftaran bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur dimulai.

Salah satu pelanggaran yang utama adalah seharusnya KPUD tidak menerima partai yang mendaftarkan lebih dari satu pasangan calon. Kalaupun ada, KPU seharusnya menerima partai yang mendaftar lebih dulu. "KPUD melanggar aturan yang dibuatnya sendiri," katanya.

Ia juga menyebut salah satu komisioner KPU yang menggiring opini dengan menulis artikel di sebuah surat kabar. Komisioner itu menulis bahwa Khofifah-Herman berpeluang kecil untuk lolos dalam pilgub. Kata Anwar, komisioner sebagai pengambil keputusan semestinya tidak menggiring opini di masyarakat.

Karena itu, Anwar melaporkan KPUD Jawa Timur kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Berbeda dengan pernyataan Khofifah, Anwar mengatakan baru memasukkan gugatan itu, Rabu, 17 Juli 2013 ini. "Ini baru kami masukkan. Tapi belum tahu apakah di-register hari ini," katanya.

Anwar sendiri lebih fokus ke DKPP daripada Pengadilan Tata Usaha Negara. Sebab, hasil keputusan DKPP bisa diperoleh lebih cepat. Ia optimis keputusan DKPP bisa diterima sebelum surat suara dicetak. Dengan demikian, masih memungkinkan untuk menunda pelaksanaan Pemilu gubernur sambil menunggu pembentukan KPU baru.

Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad mengatakan siap menghadapi gugatan. "Kalau ada gugatan kami akan jawab. Tapi sampai sekarang belum ada. Seandainya ada, kami pelajari lagi nanti," ujarnya.

Diakuinya, hasil keputusan KPUD memang bisa berubah sepanjang DKPP memerintahkan. Keputusan DKPP memang sifatnya final sehingga harus dilaksanakan. Sedangkan di PTUN, pihak tergugat masih bisa mengajukan banding.

Komisioner KPUD Jawa Timur Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan Informasi, Nadjib Hamid, juga menambahkan putusan DKPP memang lebih bersifat final dan mengikat. Hanya saja seringkali dipengaruhi like dan dislike. Walhasil, kasus yang sama dialami KPUD bisa saja diputus berbeda.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita Terpopuler:

LHI Akhirnya Akui Telepon Suswono Soal Daging

Investasi Ustadz Yusuf Mansur Dipermasalahkan

Taliban: Dear Malala, Ini Sebab Kami Membunuhmu

Dahlan: Bisnis Yusuf Mansur Sensitif

Pengamat: Prabowo Militer yang Jago Bicara, tapi..

Berita terkait

Cerita Khofifah Kalah 2 Kali di Pilgub Jatim, Sebut Tak Pernah Usik Rival

2 hari lalu

Cerita Khofifah Kalah 2 Kali di Pilgub Jatim, Sebut Tak Pernah Usik Rival

Khofifah Indar Parawansa bercerita saat dirinya kalah dua kali di Pilgub Jatim. Meskipun kalah, dia mengaku tak pernah mengusik kemenangan rival politiknya.

Baca Selengkapnya

PAN Usung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau Saja

2 hari lalu

PAN Usung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau Saja

Ketum PAN Zulkifli Hasan menegaskan dukungannya untuk Khofifah Indar Parawansa di gelaran Pilgub Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

3 hari lalu

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.

Baca Selengkapnya

Didukung Banyak Parpol, Khofifah Disebut Punya Potensi Menang Lagi di Pilkada Jatim

4 hari lalu

Didukung Banyak Parpol, Khofifah Disebut Punya Potensi Menang Lagi di Pilkada Jatim

Ujang menyebut belum ada figur yang berani muncul lantaran Khofifah memiliki elektabilitas baik di Jatim dan didukung oleh partai pemenang pilpres.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Belum Ada Penantang yang Sebanding dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024

4 hari lalu

Pengamat Nilai Belum Ada Penantang yang Sebanding dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024

Pengamat menyebut posisi Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat di Pilkada Jawa Timur terlalu kuat.

Baca Selengkapnya

Disebut Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jatim, Awiek: Saya Kembalikan ke Partai

4 hari lalu

Disebut Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jatim, Awiek: Saya Kembalikan ke Partai

Politikus PPP Achmad Baidowi mengapresiasi pendapat yang menyebut dirinya layak maju di Pilkada Jawa Timur menjadi pesaing Khofifah.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

4 hari lalu

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Awiek PPP Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

6 hari lalu

Pengamat Sebut Awiek PPP Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Politikus PPP Achmad Baidowi meraih 359.189 suara nasional di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

6 hari lalu

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

PPP menyatakan sifat politiknya di Pilkada Jawa Timur masih dinamis. Antara mendukung Khofifah atau membentuk koalisi baru.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

6 hari lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya