Puluhan ribu jamaah memadati Masjidil Haram pada waktu sholat pada musim Umroh di Mekkah, Arab Saudi (18/5). Akibat pengurangan kuota haji 2013, dari 211 ribu jamaah hanya menyisakan tempat bagi 168.800 jamaah Indonesia. Tempo/Zulhusni Siregar
"Kami minta para jemaah betul-betul siap dan bugar ketika menjalankan ibadah haji," kata Nafsiah di kantornya, Rabu, 17 Juli 2013.
Menurut Nafsiah, upaya preventif dari para calon jemaah sangat diperlukan. Alasannya, hingga kini belum ada vaksin yang dianggap cocok untuk menangkal bahaya virus corona ini. "Pencegahan dulu yang diupayakan. Kalau vaksin kami belum punya," kata Nafsiah.
Virus corona MERS (Middle East respiratory-syndrome) mulai muncul di Semenanjung Arab pada September tahun lalu. Dilihat menggunakan mikroskop, virus ini berbentuk bulat dengan untaian protein di sekelilingnya. Bentuk ini mengingatkan peneliti akan mahkota di sekeliling matahari. Berdasarkan laporan situs BBC akhir pekan lalu, sebanyak 38 orang Arab Saudi meninggal akibat virus ini. Varian virus corona yang paling terkenal adalah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Kemenkes, kata Nafsiah, terus bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk memberikan edukasi pada para calon jemaah soal bahaya virus ini. Misalnya, memberi pemahaman agar tak melakukan kontak dengan orang yang mengalami influenza. Bila terjadi kontak, calon jemaah diminta untuk langsung memeriksa kesehatan pada petugas medis yang ada.
Begitu pula, bila jemaah merasa mendapat gejala influenza, juga harus segera melapor pada petugas medis. "Kami akan terus maksimalkan sosialiasi tentang segala hal terkait penyebaran virus ini pada para jemaah."
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Arab Saudi sudah berkirim sudah pada Kemenkes soal bahaya dan antisipasi penyebaran virus corona MERS ini. Mereka juga sudah meminta para jemaah haji yang akan melaksanakan ibadah mengenakan masker ketika berada di tempat-tempat keramaian. Sejumlah daftar aturan dikeluarkan oleh menteri kesehatan setempat, termasuk anjuran agar para lansia yang mengalami penyakit kronis menunda rencana haji mereka.