Gubernur dan Bupati Se-Sulbar Bahas Konflik Mamasa

Reporter

Editor

Rabu, 20 Oktober 2004 16:11 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar: Pejabat sementara Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Oentarto Sindung Mawardi, bertemu dengan lima bupati di wilayah tersebut mereka membahas penyelesaian konflik di kabupaten pemekaran Mamasa, sekitar 450 km dari Makassar, Sulsel, di ruang rapat pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (20/10). Pertemuan tertutup tersebut berlangsung sekitar empat jam. Pertemuan tersebut dihadiri Kepala Polda Sulsel Irjen Saleh Saaf, Kepala Staf Kodam VII Wirabyana Brigjen TNI M. Zulhan. Sedangkan bupati Se-Sulbar yang hadir yakni Bupati Majene Darwis, Bupati Mamuju Almalik Pababari, Bupati Mamuju Utara Abdullah Rasyid, Bupati Polmas Ali Baal, dan Bupati Mamasa Said Saggaf.Dalam keterangannnya, Bupati Mamasa Said Saggaf, akar persoalan konflik di wilayahnya adalah karena adanya perbedaan persepsi soal Undang-undang (UU) No 11/2002 tentang pemekaran Kabupaten Polmas menjadi Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Polmas. Ia menjelaskan, pihaknya berpegang pada UU No 11/2002 bahwa tiga kecamatan masing-masing Aralle, Tabulahan, Mambie (ATM) masuk dalam wilayah teritorial Kabupaten Mamasa. "Namun sebagian teman-teman di Polmas masih berpegang pada keputusan DPRD Polmas, yaitu memberikan keleluasaan bagi warga yang tidak ingin bergabung dengan Mamasa tetap bisa bergabung di Polmas," katanya.Sementara itu, Bupati Polmas Ali Baal, mengatakan, UU No 11/2002, perlu segera ditinjau kembali. Karena, tidak sesuai dengan konsideran yang diajukan sebelumnya ke Depdagri, yaitu Kabupaten Polmas adalah kebupaten induk pemekaran Kabupaten Mamasa. "Undang-undang Nomor 11/2002 tidak mengakomodir kepentingan masyarakat yang tidak mau bergabung dengan Mamasa," kata Ali.Dia juga meminta aparat keamanan bertindak tegas terhadap para perusuh. Menurutnya, siapapun orangnya, perusuh harus ditangkap. Bahkan, ia mengumumkan kepada siapa saja yang bisa menyerahkan seorang tersangka bernama Jalilu, Ali akan menghadihkan uang Rp 5 juta. Jalilu adalah seorang kepala desa yang pro Mamasa yang disangka sebagai dalang kerusuhan terakhir, yang menyebabkan 3 warga tewas.Kepala Polda Sulsel, Irjen Saleh Saaf, mengaku sudah meningkatkan keamanan di wilayah itu dengan mengirimkan sedikitnya 467 personel untuk mengantisipasi terjadinya serangan susulan. Menurutnya, situasi di ATM sudah stabil. Meski begitu, kewaspadaan tetap ditingkatkan karena kelompok penyerang masih belum ditangkap. "Saat ini kita melakukan penyisiran untuk mencari kelompok penerangan yang melarikan diri ke gunung dan hutan. Kita akan memanfaatkan helikopter untuk memantau persembunyian mereka," jelas Saleh. Menurutnya, polisi dan TNI telah menguasai 12 hingga 16 dusun di wilayah ATM. Sementara itu, Oentarto mengatakan, pertemuan ini menghasilkan kesepakatan antara Bupati Polmas dan Mamasa, untuk menyatukan kebijakan bersama di wilayah ATM. "Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan bahwa klarifikasi, sosialisasi, dam pembangunan di tiga kecamatan dilakukan bersama," katanya.Menurut Oentarto, disepakati untuk menjalankan dulu UU No 11/2002, sambil mencari solusi terabaik. Ia menambahkan, telah mengalokasikan anggaran Rp 100 juta untuk menangani penyelesaian konflik di wilayah itu. Irmawati - Tempo

Berita terkait

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

3 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

6 hari lalu

Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan hadir dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

8 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

11 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

47 hari lalu

Anggota Baleg DPR Sebut Kawasan Aglomerasi Dukung Jakarta Tak 'Tenggelam', Apa Alasannya?

Mardani mengatakan kawasan aglomerasi yang diusulkan pemerintah dalam RUU DKJ jauh lebih lentur.

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

48 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

54 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya