Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan era Gus Dus, Khofifah Indar Parawansa. ANTARA/ Saiful Bahri
TEMPO.CO, Surabaya-Massa Komunitas Pendukung Khofifah (KPK) dan Barisan Pemenangan Khofifah (BPK) yang mengepung kantor Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur akhirnya ditemui Komisioner KPU, Jumat, 12 Juli 2013. Mereka menyampaikan desakan terkait dukungan terhadap bakal pasangan calon gubernur Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja.
Koordinator aksi Syamsul Arifin mempertanyakan pelaksanaan rapat pleno KPU yang hingga kini belum juga memastikan lolos tidaknya para bakal calon gubernur. Mereka khawatir KPU tidak independen. Apalagi, menurut Fauzan dari BPK, ada tekanan dari organisasi massa lain terhadap KPU untuk menggugurkan Khofifah Indar Parawansa. "Kalau rapatnya bisa dipastikan kan kami bisa siap mengamankan KPU," ujarnya.
Sebelumnya, massa Pemuda Pancasila juga menggeruduk KPU Jawa Timur meminta KPU untuk tidak meloloskan Khofifah-Herman. Mereka menilai syarat dukungan minimal tidak terpenuhi. Bahkan, Amrullah selaku koordinator aksi mengancam akan menggantung Ketua KPU Andry Dewanto Ahmad di Tugu Pahlawan jika Khofifah tetap diloloskan. "Ini kan tidak patut diucapkan," kata Fauzan.
Selain itu, KPK dan BPK juga memberikan surat pernyataan dari mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kedaulatan Jawa Timur Ahmad Tony Dimyati yang mendukung Soekarwo-Saifullah Yusuf. Dalam pernyataan bermaterai tertanggal 6 Juli 2013 itu, Ahmad Tony Dimyati menyatakan pengunduran dirinya sebagai ketua.
Dimyati, kata Fauzan, juga mengatakan bahwa dukungan terhadap KarSa merupakan sebuah kekeliruan karena dirinya bukanlah pengurus yang sah.
Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPU Jawa Timur Sayekti Suindyah mengatakan baru menerima surat pernyataan Ahmad Tony Dimyati hari ini tepat pukul 14.00 WIB. "Kami baru menerima jam dua tadi dan akan kami klarifikasi dulu," katanya.
Sayekti mengaku belum bisa mengambil keputusan apapun karena surat itu masih akan diklarifikasi ke pihak terkait. Ditanya soal apakah surat itu akan mempengaruhi dukungan terhadap Khofifah, Sayekti tidak bersedia memberi jawaban. "Kami klarifikasi dulu," ujarnya.