Polri Disebut Terkorup, Kapolda Jatim Terimakasih

Reporter

Kamis, 11 Juli 2013 14:37 WIB

Sejumlah Personil Anggota Kepolisian melakukan Atraksi beladiri pada upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-67 di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok (1/7). Peringatan HUT ini diisi dengan Atraksi Beladiri, demo pengamanan VVIP dan terjun payung.TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengucapkan terimakasih atas adanya survei Transparancy International Indonesia yang menobatkan Kepolisian RI sebagai lembaga paling korup. "Saya menerima (survei) itu, malah berterimakasih," kata Kapolda Unggung saat memantau kesiapan arus mudik di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis 11 Juli 2013.

Unggung mengatakan, survei itu memacu Polri untuk berbenah. Polda Jatim rencananya akan melakukan Operasi Bersih untuk memantau perilaku polisi di daerah dengan menerjunkan Divisi Profesi dan Pengamanan. Operasi Bersih akan dilakukan bersamaan dengan Operasi Ketupat menjelang Lebaran nanti.

Selain Operasi Bersih, kata Unggung, Polda Jatim mensosialisasikan kepada masyarakat supaya tak segan melapor bila menemukan anggota Polri yang menyalahi aturan. "Sejauh ini belum ada pengaduan," kata Unggung yang baru dilantik 12 Juni 2013 ini.

Polda Jatim, kata dia, saat ini memprioritaskan penanganan kasus-kasus besar seperti korupsi, narkoba, penyelundupan kayu dan minyak.

Survei Transparancy Inernational Indonesia kemarin, 11 Juli 2013, menyebutkan tiga dari empat orang Indonesia menyuap polisi. Atau dalam bahasa statistik disebut, 75 persen dari 1.000 responden di lima kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung, mengaku menyuap polisi dalam setahun terakhir. "Umumnya, mereka memberikan uang untuk mendapatkan pelayanan yang lebih," kata Manajer Anticorruption Information Center TII, Ilham Saenong, kemarin.

Survei ini diadakan secara internasional pada September 2012 dan Maret 2013 melalui wawancara tatap muka. Survei diadakan di 107 negara dengan melibatkan 114 ribu responden. Mayoritas responden, atau sebanyak 91 persen, juga menilai polisi bercitra buruk. Peringkat berikutnya adalah partai politik dan parlemen, 89 persen; disusul pegawai negeri sipil, 79 persen. Menurut Ilham, masyarakat menilai fasilitas pelayanan publik menjadi ladang suap karena tak ada prosedur jelas dan transparan.

IKA NINGTYAS

Topik terhangat:

Penemu Muda
| Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL

Berita lainnya:
Ahok Lawan Preman di SMPN 289

Reporter Mesir Rekam Sniper yang Menembak Dirinya

Dahlan Iskan: Ada Dirut BUMN Dipecat Karena Istri

Sidak di Kemayoran, Jokowi: Camatnya Mana?
Dampak Kotoran Kucing bagi Kesehatan Manusia

Berita terkait

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

29 Desember 2021

Kapolri Listyo Sigit Soroti Viral Tagar Percuma Lapor Polisi

Kapolri Listyo Sigit berharap tagar itu menjadi motivasi bagi Polri untuk memperbaiki kinerjanya ke depan.

Baca Selengkapnya

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

28 Oktober 2021

Kapolda NTT Pecat 13 Polisi

Polisi itu di antaranya terlibat tindakan asusila dan menelantarkan keluarga.

Baca Selengkapnya

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

19 Oktober 2021

Profesionalisme Disorot, Polri Ajak Warga Awasi Kinerja Anggotanya

Ferdy Sambo mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak ragu dan ikut serta berperan aktif mengawasi kinerja anggota polri di lapangan

Baca Selengkapnya

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

1 Mei 2021

Fakta Tentang Penggunaan Kamera Tubuh oleh Polisi Amerika Serikat

Teknologi kamera tubuh semakin banyak digunakan oleh lpenegak hukum Amerika Serikat dan sering kali memainkan peran sentral dalam memberikan bukti.

Baca Selengkapnya

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

21 Februari 2020

Polri 6 Kali Berturut Diganjar WTP, Sri Mulyani: Luar Biasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kinerja Polri yang enam kali berturut-turut mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Baca Selengkapnya

Polda Jawa Timur Tangkap Seorang Polwan Terindikasi Radikalisme

27 Mei 2019

Polda Jawa Timur Tangkap Seorang Polwan Terindikasi Radikalisme

Kepolisian Daerah Jawa Timur mengamankan seorang perempuan berinisial NOS yang merupakan anggota polisi wanita atau polwan Polda Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Penyelundupan Bayi Komodo Lewat Perdagangan Online

29 Maret 2019

Polisi Ungkap Penyelundupan Bayi Komodo Lewat Perdagangan Online

Polda Jawa Timur mengungkap perdagangan puluhan satwa dilindungi, termasuk komodo, secara online

Baca Selengkapnya

BAP Vanessa Angel Diributkan, Polisi Tantang Pengacaranya

27 Februari 2019

BAP Vanessa Angel Diributkan, Polisi Tantang Pengacaranya

Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung enggan menanggapi kuasa hukum Vanessa Angel yang mempermasalahkan BAP kliennya.

Baca Selengkapnya

Polisi: Status Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila Bisa Berubah

7 Januari 2019

Polisi: Status Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila Bisa Berubah

Polda Jawa Timur menyatakan bahwa pria pemesan Vanessa Angel di Surabaya adalah pengusaha tambang asal Lumajang berinisial R.

Baca Selengkapnya

Dua Muncikari Kasus Vanessa Angel Berbagi Kerja, Berikut Tugasnya

7 Januari 2019

Dua Muncikari Kasus Vanessa Angel Berbagi Kerja, Berikut Tugasnya

Muncikari Tantri menawarkan jasa layanan seksnya melalui media sosial dan aplikasi perpesanan WhatsApp. Tarif jasa seksnya Rp 25-80 juta.

Baca Selengkapnya