Soal Korupsi di Polri Indonesia Kalah dari Kamboja

Kamis, 11 Juli 2013 12:07 WIB

Aiptu Labora Sitorus anggota polisi Papua beri keterangan terkait dugaan rekening gendut miliknya di Jakarta, (17/05). Aiptu Labora Sitorus memilik transaksi senilai 1,5 trilliun rupiah dari hasil bisnis BBM dan Kayu serta kapal di sorong, Papua. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Transparency International Indonesia (TII) menunjukkan persepsi masyarakat atas korupsi di Indonesia lebih buruk ketimbang di sejumlah negara Asia Tenggara. Sekjen TII Dadang Trisasongko mencontohkan, di Kamboja hanya 15 persen responden menilai pemberantasan korupsi di negara itu tak efektif. "Sedangkan di Indonesia mencapai 65 persen," kata Dadang kemarin.

Penurunan kepercayaan ini, kata Dadang, disebabkan sejumlah peristiwa. Misalnya, pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi dan keterlibatan anggota parlemen dalam beberapa kasus korupsi. Efeknya, kata Dadang, masyarakat enggan melaporkan kasus korupsi ke lembaga penegak hukum.

Menurut Dadang, 45 persen dari 1.000 responden di Indonesia merasa takut atas konsekuensi yang mereka hadapi jika melapor. Sedangkan 30 persen responden menilai laporan mereka tak akan mengubah apa pun, dan 27 persen tak tahu lembaga yang harus dituju untuk melapor. (Lihat: Tiga dari Empat Orang Indonesia Menyuap Polisi )

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menilai ada beberapa hal yang menyebabkan indikasi korupsi di sejumlah institusi sangat tinggi. Salah satunya berkaitan dengan seleksi pegawai negeri. "Seleksi calon pegawai negeri sipil berbau anyir, diduga ada suap ratusan juta per orang dan faktor titipan atasan," katanya. Ketidakberesan ini, kata Busyro, berlanjut dalam promosi jabatan di birokrat. Penggunaan calo jabatan menjadi umum dan akhirnya merusak birokrasi.

Untuk memperbaiki situasi ini, Busyro menilai perlu dibangun budaya antikorupsi berbasis keluarga. Menurut dia, keluarga bisa menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi. "Bukan sekadar mendidik anak pintar tapi lemah moral, yang ujungnya menjadi penipu dan penggangsir harta rakyat."

Anggota Komisi Yudisial, Imam Anshori Saleh, menilai buruknya persepsi publik atas lembaga peradilan adalah tanggung jawab pemimpin semua lembaga negara. "Semua wajib berbenah untuk membersihkan korupsi." (Baca: Disebut Paling Korup, Polri Pertanyakan Survei)

MAYA NAWANGWULAN | FEBRIANA FIRDAUS | MUHAMAD RIZKI

Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh

Terpopuler:

5 Manfaat Berciuman bagi Kesehatan

Korupsi Simulator, KPK Periksa Lagi Jenderal Nanan

Demi Kebersihan, Kini Ada Urinoir dengan Wastafel

Berita terkait

Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

22 September 2022

Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

Robert Priantono Bonosusatya bukan nama baru di kalangan petinggi Polri. Namanya disebut dalam kasus rekening gendut Budi Gunawan dan proyek Korlantas

Baca Selengkapnya

11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

6 Juli 2021

11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

Kantor Majalah Tempo dilempar bom molotov tak lama setelah terbit laporan utama soal rekening gendut perwira Polisi. Terjadi aksi borong majalah.

Baca Selengkapnya

Ikuti Perintah Kapolri, Semua Polisi Mulai Laporkan Kekayaan  

22 Juli 2016

Ikuti Perintah Kapolri, Semua Polisi Mulai Laporkan Kekayaan  

Laporan harta kekayaan polisi akan menjadi basis data internal Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Kasus Labora Sitorus Jokowi Minta Menko Luhut Tegas

8 Maret 2016

Kasus Labora Sitorus Jokowi Minta Menko Luhut Tegas

Sejak mendengar informasi kaburnya Labora, Presiden Jokowi sudah memerintahkan pada seluruh menteri terkait untuk mengejar Labora ke seluruh Indonesia

Baca Selengkapnya

Barikade & Pasukan Lempar Batu Hadang Aparat di Rumah Labora Sitorus

4 Maret 2016

Barikade & Pasukan Lempar Batu Hadang Aparat di Rumah Labora Sitorus

Rumah besar yang ditinggali Labora pun sudah dipasangi barikade, satu truk kontainer dengan gelondongan kayu-kayu.

Baca Selengkapnya

Labora Berhasil Kabur, Dijaga 50 Orang dan Satu Kontainer  

4 Maret 2016

Labora Berhasil Kabur, Dijaga 50 Orang dan Satu Kontainer  

Rumah Labora Sitorus dikawal 50 penjaga dan sebuah truk kontainer, sehingga menyulitkan petugas yang akan mengeksekusinya.

Baca Selengkapnya

Labora, Polisi Pemilik Rekening 1 Triliun Dibawa ke Cipinang  

24 November 2015

Labora, Polisi Pemilik Rekening 1 Triliun Dibawa ke Cipinang  

Labora Sitorus, polisi pemilik rekening Rp 1 triliun, akan dipindah ke Cipinang. Selama ini, ia sakit.

Baca Selengkapnya

Kata Kapolda Ini, Polisi Boleh Berbisnis, Syaratnya...  

28 Oktober 2015

Kata Kapolda Ini, Polisi Boleh Berbisnis, Syaratnya...  

Batasannya, Polri dilarang menjalankan bisnis yang merugikan negara.

Baca Selengkapnya

KAA Jadi Alasan Pelantikan Budi Gunawan

23 April 2015

KAA Jadi Alasan Pelantikan Budi Gunawan

Padatnya kesibukan membuat Kapolri Jenderal Badrodin Haiti butuh wakil secepatnya

Baca Selengkapnya

Peneliti Korupsi: Status Budi Gunawan Masih Tersangka  

23 April 2015

Peneliti Korupsi: Status Budi Gunawan Masih Tersangka  

Meski polisi menyimpulkan tak ada bukti cukup dugaan korupsi
Budi Gunawan, belum ada SP3 untuk membatalkan status tersangkanya.

Baca Selengkapnya