Rapat Internal Tim Teknis Kasus Buyat Berjalan Alot
Reporter
Editor
Senin, 18 Oktober 2004 17:25 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Rapat internal tim teknis kasus Buyat yang dimulai sejak pukul 10.30 WIB hari ini, Senin (18/10) dan dipimpin oleh Ketua Tim Teknis Masnellyarti Hilman berjalan alot. Adi Widyatmoko memperkirakan anggota Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), tidak akan menghasilkan suatu kesimpulan, dan akan dilanjutkan hingga esok hari. Adi mengatakan alotnya rapat dikarenakan di awal telah dipaparkan analisis data kualitas lingkungan di Teluk Buyat dan Teluk Totok oleh beberapa anggota tim teknis. "Hasilnya adalah tidak ada pencemaran," ujarnya menirukan si pemapar hasil analisis. Selain hal yang mengejutkan tersebut, Adi merasa tidak semua anggota tim teknis diajak berembug dalam menganalisis temuan lapangan. "Data lapangan pun belum kami terima sampai hari ini, tapi kok sudah diambil kesimpulan. Jadi yang dipaparkan tadi hanya hasil analisis dari sebagian tim teknis," tukasnya. Hal senada dikatakan oleh Koordinator Nasional JATAM Siti Maimunah. Ia pun menyayangkan data-data temuan di lapangan baru dikeluarkan hari ini, dan di saat yang sama ada pemaparan kesimpulan analisis dari sebagian tim teknis. "Kita minta data-data tersebut dibuka terlebih dahulu. Baru bersama-sama dianalisis saat ini. Tidak langsung keluar kesimpulan seperti itu," ujarnya. Karenanya, kata dia, pukul 12.30 yang lalu disepakati, rapat akan terbagi beberapa kelompok untuk mengkaji aspek-aspek terkait kasus Buyat. Kekecewaan juga dirasa oleh Raja Siregar, peneliti WALHI. Ia menyayangkan ketidakhadiran pihak Departemen Kesehatan dalam rapat internal tim teknis. "Karena hasil tim teknis harusnya melibatkan seluruh pihak. Salah satunya Departemen Kesehatan," tuturnya. Ia membenarkan tadi pagi telah dijelaskan kesimpulan sementara yang mengatakan tidak ada pencemaran di Teluk Buyat. "Tapi ini masih pemaparan parsial," ujarnya. Raja menjelaskan pemaparan hasil analisis tersebut dilakukan dengan berdasar baku mutu air laut dan air sungai. Selain itu, kata dia, analisis juga dilakukan dengan membandingkan kriteria di negara atau lingkungan lain.R.R Ariyani - Tempo