Komandan Kopassus Minta Maaf ke Kepala LP Cebongan

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 6 Juli 2013 04:16 WIB

Para terdakwa penyerangan Lapas Cebongan turun dari kendaraan tahanan saat tiba untuk mengikuti sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta (20/6). Sebanyak 12 orang terdakwa mengikuti sidang pembacaan dakwaan dalam kasus penyerbuan Lapas yang terjadi 23 Maret 2013 lalu. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO , Jakarta:Mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sukamto menyatakan usai penyerangan tahanan LP, Komandan Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Letnan Kolonel Maruli Simanjuntak menghubunginya. Letkol Maruli ingin bertemu dan meminta maaf kepada pihak LP.

“Saya dihubung dan beliau izin menghadap,” kata Sukamto saat menjadi saksi kasus penyerangan LP Cebongan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Jumat, 5 Juli 2013. “Tetapi saya jawab tidak dengan izin menghadap tetapi silakan datang dan bersilaturahmi.”

Sukamto menjadi saksi dalam berkas pertama dengan terdakwa Sersan Dua Ucok Tigor Simbolon, Sersan Dua Sugeng Sumaryanto dan Kopral Satu Kodik. Ketua majelis hakim yang menyidangkan mereka adalah Letnan Kolonel (Chk) Joko Sasmito, Oditur Militer Letnan Kolonel Budiharto dan Penasihat Hukum terdakwa Kolonel Rokhmat.

Para tersangka dituduh terlibat penyerangan tahanan titipan dalam LP Cebongan. Empat tahanan titipan itu merupakan tersangka pembunuhan Sersan Kepala Heru Santos, anggota Kopassus di Hugo’s Cafe Yogyakarta, 19 Maret 2013. Mereka adalah Deki, Yuan, Dedi dan Ade. Beberapa sipir luka dan trauma. Begitu pula para tahanan dalam satu sel empat korban penembakan itu.

Sukamto juga menjelaskan penitipan empat tahanan Polda Istimewa Yogyakarta sangat cepat. Mereka dititipkan hanya 3 hari setelah pembunuhan di Hugo’s. Biasanya, penitipan tahanan dari polisi lebih dari sepekan setelah penangkapan. Penitipan tahanan di Cebongan sudah biasa dia terima, baik oleh polisi maupun kejaksaan.

Namun bila tahanan yang dititipkan berkaitan dengan kasus yang membutuhkan atensi lebih, pihak yang menitipkan berkoordinasi lebih soal pengamanan dan penanganannya. Ia mencontohkan tahanan titipan penderita TBC. Mereka harus mendapat perlakuan khusus, di ruang tahanan khusus.

Sukamto mengaku baru mengetahui ruang tahanan rusak dan tak layak ditempati menjadi alasan pemindahan tahanan oleh Polda dari media.

Sukamto juga sering terlihat mengusap keringat saat bersaksi. Juga diselingi dengan batu-batuk karena mengaku kurang sehat. Juga meminta minum air putih untuk diminum di sela-sela memberikan kesaksian.

Pengacara para tersangkaKolonel Rakhmat mempertanyakan prosedur tamu yang datang ke LP. Sebab, dari saksi-saksi sebelumnya sipir mau menerima dan membukakan pintu LP di luar jam besuk. “Sipir Anda membukakan pintu itu kan sebenarnya tidak dibolehkan,” kata Rokhmat.

MUH SYAIFULLAH

Topik terhangat:
Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak?

Berita Terpopuler

Cara Terbaik Mengisi Baterai Smartphone

Pukat: Ungkap Hambalang, KPK Terganjal Kekuasaan

Thohir Ingin Remajakan Skuad Inter

Bentuk Gigi Tunjukkan Kepribadian

Berita terkait

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

9 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

10 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

11 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

12 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

12 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

13 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

13 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

13 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

13 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya