Saksi Cebongan Akui Disuruh Tepuk Tangan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 4 Juli 2013 16:11 WIB

Dari kiri: Koptu Kodik, Serda Sugeng Sumaryanto, dan Serda Ucok Tigor Simbolon mempraktekan wajah yang hanya tertutup separuh, pada saat sidang kasus Cebongan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Militer II-11, Bantul, Yogyakarta, (2/7). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seusai menembak mati empat tahanan di dalam blok mawar, Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B, Cebongan Sleman, Yogyakarta, eksekutor mengucapkan kalimat, " Kalian semua aman, selamat melanjutkan hidup."

Pernyataan ini disampaikan lima orang saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan penyerangan Cebongan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Kamis 4 Juli 2013. Kelima saksi ini adalah narapidana yang berada satu blok dengan empat korban tewas, Deki Cs.
Mereka bersaksi untuk terdakwa Sersan Dua Ucok Tigor Simbolon, Serdan Dua Sugeng Sumaryanto dan Kopral Satu Kodik.

Menurut seorang saksi, Suratno, 29 tahun, setelah penembakan, para narapidana dikumpulkan. "Setelah empat tahanan tewas, kami disuruh kumpul dan dibilang kalian semua aman, selamat melanjutkan hidup, lalu tepuk tangan," kata dia di depan majelis hakim yang dipimpin Letnan Kolonel (Chk) Joko Sasmito.

Selain Suratno, empat narapidana lain yang diajukan menjadi saksi adalah, Hendi Hendiyana, 25 tahun, Setiawan, 29 tahun , Arif Nugroho, 21 tahun dan Tego Waseso, 28 tahun. Para saksi itu tidak mengenakan sebo atau penutup muka saat memberi kesaksian seperti diusulkan oleh Oditur Militer maupun LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).


Lima orang saksi itu diperiksa bersamaan, selanjutnya ...


<!--more-->


Lima orang saksi itu diperiksa bersamaan. Karena saat kejadian mereka dalam satu ruangan dan kejadiannya sama. Sehingga supaya tidak mengulor waktu mereka dimintai keterangan bersamaan.

Saat ditanya oleh Oditur Militer Letnan Kolonel (sus) Budiharto, saksi Suratno bahkan lupa tanggal penyerangan Cebongan. Ia menyebut kejadian itu pada 26 dan 28 Maret 2013. Namun oditur mencoba untuk memancing supaya ingat. Lalu dibacakan berkas acara pemeriksaan.

Kesaksian para narapidana yang biasa disebut warga binaan itu sangat dibutuhkan karena saat kejadian mereka berada dalam satu sel dengan para korban.
Sebelum penyerang masuk ke ruang sel, menurut saksi menanyakan dimana Deki dan Yuan di jendela teralis besi. Lalu saksi Setiawan yang berada di dekat jendela itu lari ke arah Deki. Kemudian ia mengatakan kepada Deki, bahwa ada yang mencarinya. Tetapi dijawab Deki, jangan bilang.


Lalu saat itu 32 tahanan berkumpul di sisi timur sel yang ukurannya hanya 4 X 6 meter. Para saksi disuruh duduk berjongkok dan menunduk. Lalu terdengar suara tembakan yang menewaskan 3 orang. Yaitu Deki, Yuan dan Dedi.

Menurut keterangan saksi, setelah penembakan tiga korban, pelaku penembakan, yang belakangan diketahui adalah terdakwa Ucok keluar dari sel untuk mengganti magazine AK 47 yang macet. Lalu mencari Ade dengan kalimat, "yang satunya mana?" dan diulang. Karena Ade berada di belakang para tahanan yang berkumpul. Lalu eksekutor menembak Ade di dekat tempat mandi dengan tiga tembakan.

Namun terdakwa Sersan Dua Ucok yang ditanya hakim membantah keterangan saksi. Dia mengatakan tak pernah mengatakan, "Kalian semua aman, selamat melanjutkan hidup." Ucok juga mengaku tak menyuruh para tahanan tepuk tangan.

Dia juga membantah pernyataan, saat di dekat sel menanyakan Deki dan Yuan. Tetapi hanya menyebut nama Deki saja. "Juga tidak mengatakan yang satunya mana?" kata Ucok.

MUHAMAD SYAIFULLAH


Advertising
Advertising


Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
Saran Bank Dunia: Naikkan Lagi Harga BBM

Dianiaya Kopassus, Gigi Sipir Cebongan Rusak

BlackBerry Selidiki Penyebab Gangguan BBM

BNN: Novi Amilia Positif Gunakan Sabu

Charly Van Houten Gugur dalam Pemilihan Bupati

Berita terkait

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

9 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

10 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

10 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

11 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

12 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

12 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

12 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

12 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

12 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya