Megawati Minta Para Menteri Siapkan Peralihan Pemerintahan
Reporter
Editor
Kamis, 14 Oktober 2004 10:28 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Seminggu sebelum pelantikan presiden baru, Presiden Megawati Soekarnoputri meminta seluruh jajaran menteri di Kabinet Gotong Royong mempersiapkan proses peralihan kepada pemerintah baru. Semua pekerjaan dan tugas menteri yang tersisa diharapkan selesai sebelum pelantikan presiden baru pada 20 Oktober nanti. "Yang penting, berkas serah terima harus selengkap mungkin, sedetail mungkin. Jangan ada yang ketinggalan," kata Menteri Koordinator Politik dan Keamanan ad interim Hari Sabarno seusai pertemuan dengan Presiden di Istana Negara, Jakarta, kemarin.Hari bersama Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti menghadap Megawati untuk membicarakan soal peralihan pemerintahan dan persiapan bahan pokok menjelang bulan puasa.Menurut Hari, untuk membantu kelancaran tugas menteri yang baru, seusai pelantikan presiden, setiap menteri akan membicarakan proses peralihan dengan pejabat yang baru.Di lingkungan kementerian politik dan keamanan, Hari mengungkapkan, relatif tidak ada lagi tugas yang tersisa. Soal status darurat sipil di Aceh, katanya, baru akan dievaluasi kembali setelah pemberlakuannya berakhir pada akhir November nanti.Di Departemen Dalam Negeri, kata Hari lagi, tinggal satu pekerjaan lagi yang masih tertunda, yaitu peresmian provinsi baru, Sulawesi Barat. Proses peresmiannya masih tertunda karena hingga saat ini Presiden belum menandatangani keputusan pengangkatan pejabat sementara gubernur. Padahal undang-undangnya sudah ditandatangani. "Begitu keppresnya turun, saya akan lantik pejabat gubernurnya," katanya.Di tempat yang sama, Sekretaris Negara Bambang Kesowo mengatakan, hingga saat ini belum ada komunikasi apa pun dari pihak presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono soal peralihan pemerintahan. Namun ia menjanjikan akan membantu dan mempermudah seluruh proses peralihan kepada pejabat yang baru. "Itu saya jamin. Sejauh yang ada sekarang, pasti akan saya brief-kan," katanya.Untuk mempermudah masa transisi ke pemerintah baru, Bambang mengharapkan pihak Yudhoyono segera mengirimkan tim pendahulu yang secara resmi akan menjelaskan keinginan dan rencana presiden baru. Yang jelas, katanya, semua staf kepresidenan akan semaksimal mungkin melaksanakan keinginan presiden yang baru itu.Soal persiapan tempat tinggal bagi Presiden Yudhoyono, yang memutuskan akan tinggal di Istana, menurut Bambang, tidak butuh waktu lama. Paling lama satu minggu setelah pelantikan, kediaman resmi presiden di Istana Merdeka sudah siap ditinggali. Bahkan kantor kepresidenan, sejak beberapa pekan lalu, sudah siap dipakai. "Presiden Megawati pun sudah memanfaatkannya untuk rapat kabinet," katanya.Secara terpisah, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa pelantikan Yudhoyono sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang bakal dihadiri sejumlah pemimpin negara. Hingga kemarin, setidaknya sudah dipastikan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi akan hadir dalam acara yang dipusatkan di gedung Nusantara MPR/DPR.Selain Perdana Menteri Malaysia, kata Hidayat, beberapa duta besar untuk Indonesia seperti Jepang dan Singapura telah meminta kepastian apakah pemimpin negara mereka boleh hadir atau tidak dalam pelantikan itu. "Dan sudah kami pastikan mereka bisa hadir," katanya. l sapto pradityo/ecep s yasa