Polisi Larang Peredaran Majalah Pelita Papua

Rabu, 3 Juli 2013 22:16 WIB

TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jayapura - Majalah Pelita Papua yang baru terbit terpaksa berurusan dengan polisi, Rabu 3 Juli 2013. Pasalnya, sampul majalah ini memuat simbol Papua Merdeka.

Majalah ini semula terbit 64 halaman sebanyak 2.000 eksemplar. "Kami tidak menyangka akan diperiksa polisi. Bagi saya, tidak masalah polisi memanggil saya, namun yang menjengkelkan adalah, polisi tanpa memberitahu, langsung datang ke percetakan dan melarang majalah kami terbit," kata Fidelis Jeminta, Pemimpin Redaksi Majalah Pelita Papua di Jayapura, Rabu 3 Juli 2013.

Ia mengatakan, dengan kasus ini, maka kebebasan pers di Papua kembali dikekang. "Kami merasa diperlakukan tidak adil. Di luar sana, ada begitu banyak media yang memuat gambar Bintang Kejora namun tidak diperiksa polisi," ujar Fidelis.

Selain melarang peredaran majalah Pelita Papua, petugas polisi juga membawa beberapa eksemplar majalah yang sudah selesai dicetak. "Saya bilang sama mereka, jangan asal melarang, ada hukum yang harus dipatuhi, pers dilindungi oleh Undang-Undang. Bukan begini caranya polisi menyerbu begitu saja," katanya.

Majalah Pelita Papua berkantor di Kabupaten Merauke. Majalah tersebut memiliki ijin terbit yang diperoleh dari pemerintah Merauke. "Kami bukan majalah liar, kami resmi, mengapa polisi harus takut dengan keberadaan kami?" ujar Fidelis.

Isi edisi perdana majalah Pelita Papua mengulas masalah pendirian Kantor OPM di Inggris beberapa waktu lalu. Ada pula artikel mengenai pendapat para tokoh soal gerakan Papua Merdeka. "Ini hal biasa, tidak ada yang besar, kami menyesalkan tindakan polisi yang asal melarang," kata Fidelis.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya mengatakan pemuatan materi tentang kemerdekaan Papua, atau yang bersifat menghasut, memang dilarang beredar. "Pasti dilarang kalau isinya tentang kemerdekaan Papua," kata Sumerta.

Dia membantah pelarangan terbit ini adalah pembreidelan pers. "Itu hanya pemeriksaan. Kami lihat isinya, apakah ada penghasutan atau bukan. Saya kira pers tidak ditekan," katanya.

JERRY OMONA


Topik Terhangat:

Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta

Berita Terpopuler:
PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'

Ada SBY, Tepuk Tangan Meriahnya untuk Jokowi

Rumah Banyak, Satu yang Jadi Favorit Djoko Susilo

Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF

Demonstran Wanita 'Diraba-raba' di Tahrir Square

Berita terkait

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

4 Desember 2018

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.

Baca Selengkapnya

TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

4 Desember 2018

TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

4 Desember 2018

Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.

Baca Selengkapnya

Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

13 Juli 2018

Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

4 Juli 2018

10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.

Baca Selengkapnya

Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

30 Juni 2018

Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

Setelah terjadi serangkaian serangan di Papua, kepolisian menempatkan tim khusus yang berisi gabungan anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah rawan.

Baca Selengkapnya

Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

26 Juni 2018

Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku penembakan itu.

Baca Selengkapnya

Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

26 Mei 2018

Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

Kepolisian meminta wartawan peliput pilkada Papua mengantisipasi kerawanan konflik selama pemilihan.

Baca Selengkapnya

Satgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk

17 Januari 2018

Satgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk

Satgas terpadu Polda Papua mengirimkan bahan pangan termasuk susu dan makanan untuk balita Asmat yang banyak menderita campak dan gizi buruk.

Baca Selengkapnya

Cara Unik Polda Papua Kampanye Pilkada Damai Lewat Offroad

27 Desember 2017

Cara Unik Polda Papua Kampanye Pilkada Damai Lewat Offroad

Bhayangkara Offroad menjelang pilkada 2018 ini akan dilaksanakan paling cepat Januari 2018, paling lambat awal Februari 2018

Baca Selengkapnya