Uang BLSM sebesar 300 ribu yang diterima oleh warga saat dibagikan di kantor Pos Muara Angke, Jakarta Utara, (24/6). Menurut data yang diriis LSI sekitar 70 persen responden meragukan ketepatan sasaran penyaluran BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
"Sisa pembagian kemarin banyak yang belum menerima karena waktunya terlalu sore,"ujar Kepala Kantor Pos Jember, Wahyudi Aziz. Dia menambahkan ada sekitar dua ribu warga dari beberapa kelurahan di Jember yang tidak bisa menerima BLSM kemarin. Jumlah petugas pos yang dikerahkan sebanyak 60 orang tidak mampu melayani 13.232 penerima dari Kecamatan Patrang, Kaliwates dan Sumbersari. "Kemarin petugas baru mulai melayani setelah jam 12.00 WIB,"katanya.
Sejumlah warga mengaku rela menempuh jarak lima hingga sepuluh kilometer dari rumahnya demi mendapatkan bantuan Rp 300 ribu itu. Selain diantar anak atau saudara, ada juga yang datang dengan kendaraan umum dan menyewa jasa tukang ojek. "Ndak apa-apa, ngojek Rp 20 ribu. Masih banyak sisanya," kata Endin, 55 tahun.
Ada juga yang datang berombongan, menyewa mobil pikap. "Urunan, per orang Rp 10 ribu. Nanti kalau sudah terima semua dijemput,"kata Ny. Sutiyah, warga kelurahan Baratan.
Di halaman samping kantor pos, sebanyak 10 orang pegawai pos nampak sibuk melayani mereka. Meskipun Jember dilanda hujan dan mendung sejak pagi tadi, namun warga tetap bertahan antre di teras gedung-gedung dan mushola di kompleks kantor pos itu.
