Mahasiswa Protes Biaya Pelantikan Sultan Bima

Reporter

Rabu, 3 Juli 2013 14:27 WIB

Ilustrasi uang rupiah. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Bima - Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bima, Nusa Tenggara Barat, Aminulah menilai besaran biaya pelantikan Sultan Bima ke - 16 yang mencapai Rp 600 juta akan mencederai status kesultanan jika transparansinya tak dijelaskan kepada publik.

Menurut dia besarnya biaya itu sangat fantastis jika dibandingkan dengan pelantikan Bupati Bima dan Gubernur Nusa Tenggara Barat yang hanya Rp 520 juta, setelah dipangkas dari Rp 700 Juta.

"Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bima Rp 1 triliun. Kenapa biaya pelantikan harus sebesar itu?" kata Aminulah saat audiensi dengan Komisi II DPRD Bima, 3 Juli 2013.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Nurdin, mengatakan anggaran pelantikan yang ditetapkan itu masih bisa dirasionalisasi berdasarkan kebutuhannya. "Itu angka sementara, untuk berjaga-jaga melihat kondisi sebelum pelantikan", kata Nurdin.

Nurdin menuturkan, biaya pelantikan itu dianggarkan lewat pendahuluan APBD Perubahan 2013. Anggaran itu antara lain dialokasikan buat biaya rapat paripurna, publikasi, tamu very important person sekitar 500 orang dan perkiraan masyarakat yang hadir mencapai 3 ribu orang. "Untuk konsumsi tamu dan masyarakat yang hadir saja masih kurang," kata Nurdin.

Meski DPRD Bima sudah menyepakati anggaran pelantikan itu, anggota Komisi II, M. Nur Jafar meminta anggaran dari APBD itu tetap diawasi. "Yang penting jangan boros, sederhana saja, tapi bisa dipertanggungjawabkan," ujar Nur Jafar.

Ketua Majelis Adat Sara Dana Mbojo, Siti Maryam Rachmat Salahuddin,menjelaskan, pelestarian budaya dan Islam di Bima mesti terus dilakukan sebagai identitas masyarakat maupun daerah. Salah satu upaya itu yakni melalui pelantikan sultan Bima yang kini sedang digagas.

"Keberadaan sultan diharapkan akan dapat melakukan berbagai langkah penyelamatan dan pelestarian budaya. Karena Bima adalah daerah bekas kesultanan yang cukup dikenal pada masanya," kata Doktor Filologi lulusan Universitas Padjadjaran Bandung ini.

AKHYAR M NUR



Topik Terhangat:

Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta

Berita Terpopuler:
Wartawati Korban Pemerkosaan Mulai Terbuka ke Polisi

PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'

Rumah Banyak, Satu yang Jadi Favorit Djoko Susilo

Agnes Monica Bantah Ubah Nama Jadi 'Montana'

Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

25 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

56 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya