TEMPO Interaktif, Karawang: 13 elemen organisasi massa Islam di Kabupaten Karawang Jawa Barat mendesak kepala kepolisian resort (Polres) setempat, segera menghentikan praktik-praktik perjudian, prostitusi, peredaran narkoba dan hiburan malam, terutama selama masa bulan puasa. Jika tidak, mereka mengancam akan mengadukan semua persoalan tersebut langsung ke Mabes Polri. Front Pembela Islam Karawang, satu diantara 13 elemen ormas islam tersebut, melalui Ketuanya Cep Yan Lukmanul Hakiem, Rabu (13/10), mengatakan, masyarakat sudah jengkel melihat praktik-praktik kemaksiatan yang semakin hari semakin marak. "Bahkan, judi togel sudah merambah ke pedesaan dan mencandui anak-anak sekolah," Cep Yan menegaskan. Omzet judi togel di Karawang telah mencapai Rp 500 juta per hari.Cep Yan menilai, pola operasi praktik-praktik kemaksiatan yang telah dilakukan pihak Polres selama ini, dianggap gagal. Polisi tidak berhasil menerapkan terapi jera yang bisa membuat para pelaku kemaksiatan insyaf. Menurut Cep Yan, salah satu faktor kegagalan polisi memberantas kemaksiatan yakni tidak sungguh-sungguhnya pelaksanaan operasi di lapangan. "Atau mungkin polisi kalah cerdas oleh para pelakunya," Cep Yan membandingkan.Ke-13 elemen ormas Islam di Karawang, diantaranya FPI, GPI, Pemuda Muda Muhammadiyah dan Liga Muslim Indonesia, sudah sering melaporkan, mengadukan bahkan berdiskusi untuk mencari solusi dengan kepolisian dan pemerintah daerah. Tetapi, hasilnya selalu mengecewakan. Meski mengaku telah kehilangan kesabaran, Cep Yan tidak akan melakukan tindakan anarki untuk memberantas praktik kemaksiatan tersebut. Tapi, jika selama bulan puasa kondisinya tetap tak berubah, maka pihaknya akan melaporkan kondisi tersebut langsung ke Mabes Polri. "Masa sih polisi tidak mampu mensucikan satu bulan dari 12 bulan yang ada," Cep Yan menegaskan. Menyongsong bulan Ramadhan, Polres Purwakarta telah memusnahkan 1.575 botol minuman keras dari berbagai merek dan jenis dengan kadar alkohol 7,5 persen keatas, 5.500 keping VCD porno dan bajakan serta 500 buah petasan hasil operasi empat bulan terkahir.Nanang Sutisna - Tempo