TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Keuangan DPR Fraksi PDI Perjuangan Maruarar Sirait partainya tidak pernah menolak Bantuan Langsung Sementara untuk Masyarakat (BLSM) yang digelontorkan oleh pemerintahan SBY-Boediono. Namun, PDI P menilai BLSM bukan solusi untuk kenaikan harga bahan bakar minyak.
“Subsidi bagi masyarakat miskin itu sifatnya harus, tapi BLSM itu bukan solusi jangka panjang. Seharusnya pemerintah memikirkan itu, kalau dampak inflasi lebih dari empat bulan apakah uang Rp 150 ribu itu cukup?” ujar Maruarar kepada Tempo, Ahad, 23 Juni 2013.
Menurut partai Banteng, pemberian subsidi merupakan kewajiban negara dan tidak seharusnya dipolitisasi. “Kenyataannya uang yang disalurkan melalui BLSM adalah uang negara, bukan uang partai ataupun uang pemerintah,” kata Maruarar.
Dia meminta agar masyarakat dan media massa memperhatikan keterbukaan informasi dalam penyaluran BLSM. “Harus dilihat juga dimana saja bantuan itu dibagikan, apakah benar-benar merata, dan perlu dilihat siapa yang membagikannya juga,” ujar Maruarar.
Selain itu, perlu dilihat juga kartu BLSM yang dibagikan kepada masyarakat. “Apa warnanya mengindikasikan partai tertentu, ini harus dicermati.”
Maruarar berharap agar tak ada klaim politik dalam penyaluran BLSM. “Harus dikawal, jangan sampai ada klaim,” ujar dia. Partai politik koalisi ataupun oposisi, kata Maruarar, kini sudah belajar dari pengalaman kebijakan bahan bakar tahun 2008. “Kondisi saat ini berbeda dengan 2008, seluruh partai politik tahu itu.”
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia merilis hasil survei soal kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Sebanyak 79,21 % menolak kenaikan harga BBM, namun uniknya sebanyak 58,62 % masyarakat setuju dengan penyaluran BLSM.
SUBKHAN
Topik Terhangat
Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM
Berita Terpopuler
Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol
Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya
Macet 'Gila' di Perayaan Ulang Tahun Jakarta
Berita terkait
Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri
3 menit lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA
Baca SelengkapnyaRekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri
5 menit lalu
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaMK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Pendahuluan Sengketa Pileg, Ada 81 Perkara
8 menit lalu
Juru Bicara MK Fajar Laksono mengatakan terdapat total 297 perkara dalam sengketa pileg 2024. Disidangkan secara bertahap.
Baca SelengkapnyaBahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat
12 menit lalu
Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.
Baca SelengkapnyaChandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta
13 menit lalu
PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.
Baca SelengkapnyaRetno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara.
13 menit lalu
Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.
Baca Selengkapnya10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya
18 menit lalu
Hardiknas 2024 mengusung tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Berikut 10 Twibbonize Hari Pendidikan Nasional dan cara mendownload.
Baca SelengkapnyaGaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara
38 menit lalu
Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaGolkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024
44 menit lalu
Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya
44 menit lalu
Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?
Baca Selengkapnya